Jakarta (ANTARA News) - Kaldron Asian Games 2018 yang berlokasi di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat menjadi daya tarik bagi para pengunjung di kawasan tersebut. 

Salah satu pengunjung bernama Fransiska (36) mengaku tertarik untuk berfoto bersama teman-temannya di depan kaldron tersebut karena dianggap sebagai monumen yang bersejarah. 

"Kaldron itu beda sama monumen lain, karena ada apinya, dan ini momen Asian Games, langka, belum tahu kapan Indonesia jadi tuan rumah lagi," kata Fransiska di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis malam. 

Pengunjung lain, Rahmat Basuki (40) mengaku justru kaldron itu yang menarik perhatiannya pertama kali sampai di GBK. Bersama istrinya dan anaknya, dia langsung berjalan menuju kaldron tersebut dan berfoto. 

Lebih lanjut, dia pun mengaku memiliki rasa penasaran terhadap kaldron tersebut. Dia ingin mengetahui sampai kapan api di kaldron tersebut akan menyala. 

"Saya penasaran, sampai kapan kaldron itu menyala. Mumpung masih ada apinya, saya mau foto dulu. Takutnya nanti setelah Asian Games, apinya sudah mati," ungkap Rahmat. 

Kaldron Asian Games 2018 itu dirancang dengan konsep untuk menyalakan semangat berkompetisi secara adil, ksatria juga menjalin persahabatan sebagai tujuan ajang Asian Games. 

Sementara itu, bentuk kaldron yang berawal dari bumi kemudian memuncak ke langit dengan api menyala melambangkan semangat untuk mencapai tujuan. 

Pola pada badan kaldron melambangkan keragaman nusantara, yakni negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Derajat kemiringan kaldron dirancang sama dengan kemiringan Stadion Utama GBK. 

Baca juga: Bagaimana api kaldron nyala terus? Begini penjelasan PGN

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018