Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengharapkan, 86 peserta Kirab Pemuda 2018, yang akan mengelilingi Indonesia selama 73 hari bisa turut serta membantu Kemenpora dalam mencari bibit-bibit atlet yang tersebar di seluruh penjuru pelosok Indonesia. 
 
Imam saat memberikan pembekalan, di Jakarta, Jumat, meminta peserta Kirab Pemuda 2018 mencatat dan mendokumentasikan semua yang ditemui ketika mengelilingi Indonesia. 
 
"Saya minta bantuan teman-teman peserta kirab. Kita ini di Indonesia ada 60 an juta jumlah pemuda. Artinya kita punya generasi emas, generasi calon pemimpin. Mungkin nanti kalian akan berjumpa dengan pemain sepak bola, atau pemuda yang mempunyai postur yang tinggi. Laporkan pada kita, ini bagian dari deteksi talenta-talenta yang bersebaran di seluruh daerah di nusantara," ujar Imam. 
 
Peserta kirab pemuda 2018 harus lebih bisa mengenal karakter sahabat-sahabat yang berada di tempat singgah. 
 
"Yang peserta tahun kemarin aja sampai sekarang belum move on, bikin grup bikin jaringan usaha, keren banget. Tahun ini harus lebih keren dan militan. Tidurnya sudah tidak lagi di hotel tapi saya minta di rumah warga," kata Menpora. 
 
Namun, lanjut dia, yang kurang dari pelaksanaan kirab budaya tahun 2017 adalah sisi dokumentasi. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada peserta untuk mencatat semua peristiwa yang terjadi di setiap titik singgah.
 
"Setiap titik singgah catat semua teman-teman yang kalian temui, catat momentum dan pengalaman yang kalian dapatkan. Mungkin ada cerita-cerita tentang budaya, olahraga, itu sebagai catatan selama 73 hari. Manfaatkan memori masing-masing. bahkan kalau perlu foto, manfaatkan semua media sosial yang ada," tuturnya. 
 
Imam akan memantau langsung aktivitas kirab pemuda 2018 baik secara langsung maupun melalui media sosial. 
 
"Saya akan pantau semua program kementerian. dan saya ingin #tagar kirab pemuda menjadi viral sepanjang perjalanan. #kirab pemuda benar-benar menjadi rujukan pemuda untuk mencari tahu apa yang terjadi di beberapa daerah," ucapnya.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018