Sukabumi (ANTARA News) - Salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Lepa, Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi Jujuh Juhriya (50) yang bekerja di Arab Saudi menghilang selama 18 tahun, bahkan anaknya yang dulu masih kecil sudah berumah tangga. Kerinduan Yulianti (29) pada ibunya selama 18 tahun terakhir seperti tak berkesudahan. Pasalnya, sejak tahun 1989, ibunya Jujuh Juhriya pergi menjadi TKW ke Arab Saudi, namun hingga kini tak pernah lagi ke kampungnya. "Saat masih kecil, saya sering menangis malam kalau mengingat ibu," kata Yulianti yang pada saat itu ditinggalkan masih berusia 9 tahun (Kelas IV SD) dan kini telah menikah dan dikaruniai tiga orang anak, di kediamannya, Selasa. Bahkan kini, ketika dirinya sudah dewasa dan menjadi ibu rumah tangga kerinduan itu sepertinya tidak pernah hilang bila melihat ketiga anaknya yang masih kecil. Terkadang timbul keinginan pada dirinya melihat ketiga anaknya digendong oleh neneknya yang kini entah berada dimana. Menurut dia, keberangkatan ibunya untuk bekerja sebagai TKW di Arab Saudi pada Januari 1989 lalu, pada awalnya diharapkan akan mengubah hidupnya menjadi lebih baik, namun yang terjadi justru harus kehilangan sumber kasih sayang dari seorang ibu. Yulianti yang didampingi oleh bapaknya Endang Priatna (53) menjelaskan saat berada di Arab Saudi, ibunya pernah berkirim surat yang menyatakan dirinya bekerja di keluarga Harbi Mutlak Al Harbi di Kota Alhasa, Arab Saudi pada tahun 1990 lalu. "Lima tahun kemudian, ibu saya kembali berkirim surat dan menyatakan bahwa masa kerjanya diperpanjang dan belum mendapat ijin dari majikan untuk pulang ke rumah," ujarnya. Menurut dia, terakhir kali ibunya kontak melalui telepon pada pada tahun 1995 yang menyatakan akan pulang tiga hari kemudian, namun setelah ditunggu, ibu tak pernah kembali hingga saat ini. "Saat berbicara melalui telepon itu, ibu mengaku belum mendapatkan gaji dari majikannya itu dan segala upaya dilakukan oleh Ibu saya untuk bisa kembali ke rumah. Namun hingga kini ibu saya tak kunjung kembali," katanya dengan nada sedih dan berharap agar ada kejelasan dimana Ibunya. Sementara itu, suami Jujuh, Endang Priatna yang memiliki tiga orang anak yang sudah dewasa Yulianti (29), Enung (28) Abdul Aziz (18) menyatakan segala upaya telah dilakukannya untuk bisa mengembalikan istrinya kembali ke rumah. "Saya sempat berkirim surat ke Menaker Cosmas Batubara, Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa, bahkan melaporkan hilangnya sang isteri ke PMI. Tapi semua upaya itu seolah sia-sia dan tak satupun yang membuahkan hasil," katanya. Upayanya untuk menghubungi PJTKI yang mengirim Isterinya, PT Wira Karya Nugraha yang berkantor di Cililitan, Jakarta Timur berulang kali dilakukan, namun tetap saja tidak membawa hasil, katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007