Washington (ANTARA News) - Dua senator senior Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini menyarankan, agar pemerintah Irak, pimpinan Perdana Menteri Nuri Al-Maliki, diganti jika gagal dalam upaya "paling akhir" bagi perujukan politik. Senator Carl Levin, pemimpin Komite Layanan Angkatan Bersenjata Senat, dan Senator John Warner, tokoh Republik, mengatakan bahwa setelah kunjungan dua-hari ke Irak bahwa mereka tak optimistis mengenai prospek bagi kompromi. "Kami percaya bahwa pertemuan tingkat-tinggi belum lama ini di antara pemimpin politik Irak dapat menjadi peluang terakhir bagi pemerintah ini guna menyelesaikan krisis politik Irak," kata mereka dalam pernyataan bersama. "Dan, kalau pemerintah gagal, kami percaya, Dewan Perwakilan Rakyat Irak dan rakyat Irak perlu menilai catatan pemerintah Irak dan memutuskan tindaka apa yang mesti dilakukan --sejalan dengan Undang-Undang Dasar Irak-- untuk membentuk pemerintah persatuan sesungguhnya guna mengemban tanggung jawab itu," kata mereka. Pernyataan bersama mereka disampaikan di tengah bertambahnya kekecewaan AS mengenai kebuntuan politik di Irak kendati ada petunjuk bahwa strategi militer AS "mulai membuat kemajuan" dalam mengurangi aksi kekerasan. Jenderal David Petraeus, Panglima AS di Irak, dan Ryan Crocker, Duta Besar AS di Baghdad, dijadwalkan menyampaikan penilaian sangat penting mengenai strategi AS bulan depan. Jurubicara Gedung Putih mengatakan Petraeus dan Crocker akan bersaksi di hadapan Kongres pada 11 dan 12 September. Ia membantah bahwa tanggal tersebut dipilih agar bertepatan dengan peringatan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Sementara itu, satu jajak pendapat menunjuk kepada konsensus yang bertambah besar di kalangan ahli kebijakan luar negeri AS bahwa "lonjakan" pasukan AS ke Irak telah gagal mengubah situasi tapi penarikan segera tentara tampaknya akan mengarah kepada perang saudara, kestidak-stabilan regional serta mendorong Iran dan Al-Qaeda. Survei oleh majalah Foreign Policy dan The Center for American Progress mendapati bahwa 68 persen dari lebih 100 ahli kebijakan luar negeri yang ditanyai mendukung pengurangan sebagian besar tentara AS dalam waktu 18 bulan. Levin mengatakan kepada wartawan bahwa pengurangan mesti dimulai dalam waktu empat bulan dan diselesaikan paling lambat akhir tahun depan. Mengenai kebuntuan politik di Baghdad, Senator tersebut mengatakan ia tak memiliki alasan untuk percaya pemerintah Presiden George W. Bush juga telah menyimpulkan bahwa pemerintah Al-Maliki telah gagal dan harus pergi. Ia mengatakan, disangkanya Amerika Serikat tak dapat mendikte perubahan pemerintah di Baghdad. Namun ia menyatakan para pemimpin Irak telah gagal memenuhi sasaran politik mereka sendiri mengenai pembagian kekuasaan dan sumber alam, mengubah peraturan yang menghapus pengaruh partai Baath, menjadwalkan pemilihan provinsi, atau mengubah Undang-Undang Dasar. "Saya harap Majelis di Irak, ketika bersidang dalam beberapa pekan mendatang, akan melakukan pemungutan suara bagi pencopotan pemerintah Al-Maliki dan akan memiliki kebijaksanaan untuk menggantinya dengan pemerintah dan perdana menteri yang lebih bersatu dan tak terlalu berpegang pada aliran," katanya, seperti dilaporkan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007