selain berada di Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur tersibuk, Batam juga telah memiliki sejumlah fasilitas seperti bandara internasional dengan "runway" atau landasan terpanjang di Indonesia, serta luasnya kawasan yang masih potensial untuk
Jakarta, (ANTARA News) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo bertekad menjadikan Batam sebagai tujuan utama perdagangan dan logistik utama di kawasan Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

"Di masa mendatang, kita ingin mengembangkan Batam sebagai platform perdagangan dan logistik," kata Lukita Dinarsyah Tuwo dalam acara Business Gathering Batam Connecting Asia-Pacific di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hal tersebut sangat dimungkinan mengingat selain berada di Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur tersibuk, tetapi juga karena Batam telah memiliki sejumlah fasilitas seperti bandara internasional yang memiliki "runway" atau landasan terpanjang di Indonesia, serta luasnya kawasan berhektare-hektare yang masih potensial unutk dikembangkan.

Ia juga mengemukakan bahwa dalam jangka pendek, proyek yang akan dikembangkan di Batam antara lain adalah pengembangan Bandara Hang Nadim dan perluasan terminal kargo di bandara tersebut dengan skema kemitraan publik swasta dan proses tendernya akan dimulai pada akhir tahun ini atau awal 2019.

"Sekarang adalah waktu yang terbaik untuk berinvestasi di Batam," katanya dan menambahkan, seluruh pebisnis global juga diajak mengunjungi Batam untuk menerapkan prinsip "seeing is believing".

Menurut dia, kolaborasi antara pihak investor luar negeri dengan lembaga otoritas di Tanah Air juga akan baik untuk menanamkan pemahaman yang lebih baik dalam rangka meraih kesempatan berusaha di pulau Batam.

Lukita mengingatkan, Batam yang merupakan kawasan zona perdagangan bebas itu meski pertumbuhan industrinya kerap mengalami fluktuasi, tetapi dinilai hingga saat ini masih menjadi salah satu favorit investor di Indonesia.

Kepala BP Batam juga mengungkapkan bahwa pada masa lalu biasanya pertumbuhan Batam selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional, dan tahun depan ditargetkan akan mencapai pertumbuhan hingga sebanyak tujuh persen.

Menurut dia, Batam juga kawasan yang relatif aman dalam hal bencana alam seperti dalam gempa bumi dan gunung berapi karena dinilai bukan merupakan atau berada di luar daerah inti dari "Ring of Fire".

Selain itu, Lukita mengemukakan bahwa pada tahun 2018 ini, Batam dinobatkan sebagai penyedia "one stop service" terbaik di Nusantara.
Baca juga: Batam fokus garap industri jasa animasi dan pariwisata

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018