London (ANTARA News) - Pementasan wayang kulit dengan dalang Sri Joko Raharjo menarik sekitar 300 penunjung yang terkesan akan ketrampilan dalang memainkan wayang dalam bahasa Jerman hingga akhir pertunjukkan tidak beranjak dari tempat duduknya. Pagelaran wayang kulit itu diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, bekerjasama dengan Villa Esche dan Daetz Stiftung, ujar Agus Priono, juru bicara KBRI Berlin dalam keterangannya kepada ANTARA News di London, Inggris, Rabu. Dubes RI di Berlin, Makmur Widodo, menyampaikan kebanggan bisa mengenalkan kebudayaan wayang kepada masyarakat Chemnitz dan sekitarnya, dan mengharapkan penyelenggaraan Malam Indonesia akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia. Malam Indonesia di Chemnitz juga ditampilkan tarian Bambangan Cakil dari Jawa Tengah, Tari Kembang Kemor, Tari Piring dan Tari Joged Bumbung, presentasi berbagai obyek wisata serta sajian berbagai masakan khas Indonesia seperti sate, bakmi goreng, nasi goreng dan ikan asam manis. Pagelaran wayang yang diadakan dalam rangkaian HUT kemerdekaan RI ke 62 itu digelar dalam acara Malam Indonesia di kota Chemnitz yang dikenal sebagai Karl-Marx-Stadt (Kota Karl Marx) di negara bagian Sachsen, Jerman yang berpenduduk kurang dari 250.000 jiwa. Sementara itu, HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-62 dirayakan di Jenewa secara khidmat melalui upacara pengibaran bendera dengan pembina upacara Dubes Wakil Tetap RI, DR Makarim Wibisono. Detik-detik proklamasi terasa lebih khidmat dengan suara sirene dan 17 dentuman meriam serta lagu-lagu perjuangan yang dibawakan anak-anak dan masyarakat Indonesia, ujar Second Secretary PTRI Jenewa, Yasmi Adriansyah . Peringatan HUT RI selain diikuti staf PTRI Jenewa juga masyarakat Indonesia yang bekerja di sejumlah organisasi internasional dan perusahaan multinasional di Jenewa serta undangan lainnya. Dalam sambutannya, Makarim Wibisono menyatakan, perayaan itu dapat menjadi momentum untuk memaknai kemerdekaan dengan bersama-sama membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan Indonesia di dalam diplomasi multilateral patut dibanggakan. Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kontribusi aktif Indonesia dalam organisasi-organisasi internasional, seperti Dewan Keamanan PBB, Dewan HAM, Badan Kesehatan Dunia (WHO), Badan Meteorologi Dunia (WMO), Organisasi Hak, demikian Makarim Wibisono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007