Yogyakarta, (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise berharap penyelenggaraan Sidang Umum ke-35 International Council of Women dan Temu Nasional Seribu Perempuan Indonesia mampu mendorong kemajuan peran perempuan di berbagai bidang.

 "Semoga bisa berkontribusi dalam melindungi, memberdayakan dan memajukan kaum perempuan," kata Yohana saat memberikan sambutan dalam acara welcome dinner Panitia dan Peserta Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) di Malioboro, Yogyakarta, Kamis malam.

 Menurut Yohana, kehadiran para peserta dari berbagai belahan dunia di Yogyakarta membuktikan komitmen ICW (Dewan Perempuan Internasional), khususnya perempuan Indonesia, dalam gerakan memperjuangkan pemberdayaan mereka di berbagai bidang.

 Di Indonesia, menurut Yohana,  perempuan dan anak masih menhadapi berbagai macam masalah. Mereka masih menjadi kelompok yang rentan terhadap kemiskinan, bencana alam, konflik, dan kekerasan.

 "Perempuan dan anak masih sering mangalami berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis dan seksual," kata dia.

 Di sisi lain, lanjut dia, perempuan di beberapa daerah masih mengalami stereotype, marginalisasi, subordinasi, dan beban ganda.

 Tugas perempuan, kata dia, dianggap hanya melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan wilayah domestik atau rumah tangga, sedangkan laki-laki dianggap sebagai pencari nafkah utama. "Sehingga pendapatan yang dihasilkan oleh perempuan dianggap sebagai tambahan saja," kata dia.

 Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan perempuan tersebut, menurut Yohana, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi menjadi faktor yang sangat penting untuk ditingkatkan.

  "Perempuan memiliki potensi yang sangat besar untuk membangun bangsa, maka akses dan partisipasi perempuan di segala bidang pembangunan harus diberikan," kata Yohana.

 Selain dihadiri para petinggi ICW, Kongres Wanita Indonesia (Kowani), dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, juga hadir Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, serta  antropolog Meutia Farida Hatta.

 Sidang Umum ke-35 ICW yang berlangsung 13-20 September 2018 mengusung tema Mentransformasi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Perempuan (Transforming Society through Women Empowerment).

 Sidang Umum ke-35 ICW dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia itu diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara.

 Penyelenggaraan Sidang Umum ICW 2018 ini bertepatan dengan 130 tahun keberadaan organisasi ICW dan 90 tahun  Kowani.

 Rangkaian acara didahului dengan Pertemuan Dewan Direktur ICW pada 11-12 September 2018, disusul Pembukaan Sidang Umum ke-35 ICW pada 13 September 2018, Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia pada 13-14 September 2018, Upacara Pembukaan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September 2018, pelaksanaan sidang-sidang dalam Sidang Umum ke-35 pada 14-18 September 2018, berkunjung ke Balai Ekonomi Desa pada 18-19 September 2018 di sekitar kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Pertemuan Dewan Direktur Baru ICW pada 20 September 2018.

Baca juga: Peserta Sidang Umum ICW dijamu kuliner Yogyakarta
Baca juga: Presiden ICW: perempuan bisa mengubah masyarakat

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018