Kami akan terus melakukan upaya sehingga cadangan dan penerimaan devisa bisa memperkuat kondisi di dalam negeri
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mengimbau dan memonitor eksportir agar mengonversikan devisa hasil ekspor (DHE)-nya ke rupiah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani ditemui di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, meminta suplai dolar tidak hanya direpatriasi, tetapi kemudian digunakan sebagai suplai dari devisa di dalam negeri.

"Sehingga, transaksi bisa seimbang antara supply dan demand," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Menkeu juga telah melakukan persuasi kepada beberapa perusahaan besar agar transaksi dalam negeri yang menggunakan dolar bisa dikonversi ke rupiah.

Hal tersebut bertujuan supaya tidak menimbulkan permintaan dolar yang tidak perlu.

Sri Mulyani mencontohkan ada beberapa perusahaan pertambangan yang kontraktornya dibayar menggunakan dolar, padahal kontraktor tersebut berasal dari dalam negeri.

"Kami akan terus melakukan upaya sehingga cadangan dan penerimaan devisa bisa memperkuat kondisi di dalam negeri," ujar dia.

Bank Indonesia mencatat jumlah cadangan devisa Indonesia berkurang 400 juta dolar AS menjadi 117,9 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2018, sedikit lebih rendah dibandingkan posisi 118,3 miliar dolar AS pada akhir Juli 2018.

Cadangan devisa banyak digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan juga stabilisasi nilai tukar rupiah yang kerap tertekan guncangan akibat dinamika ekonomi global.

Baca juga: Darmin: Konversi devisa tambah tenaga pertumbuhan ekonomi
Baca juga: BI sebut cadangan devisa berkurang 400 juta dolar

 

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018