Jambi (ANTARA News) - BPK RI hingga saat ini belum mengetahui alasan sebagian besar pemerintah daerah menyimpan dana puluhan triliun di Bank Indonesia yang ditrasfer pemerintah pusat. Wakil Ketua BPK RI, Abdullah Zainie, di Jambi, Senin, mengatakan pihaknya hingga kini sedang menyelidiki dan mencari tahu apa alasan pemerintah daerah tidak menggunakan dana tersebut. "BPK RI kini sedang memfokuskan penyelidikan tentang itu, karena hal tersebut tidak bisa dibiarkan dan dapat menghambat pembangunan untuk kepentingan rakyat," ungkapnya. Karenanya, BPK RI juga memfokuskan audit dana perimbangan yang dikirim pusat ke daerah dalam semester kedua pada 2007. Hal itu juga untuk mengetahui berapa sebenarnya uang yang ditransfer pemerintah pusat ke daerah, sebab BPK RI telah menemukan ada uang menganggur atau belum dipakai pemerintah daerah yang dimasukkan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan deposito senilai lebih kurang Rp90 triliun. "Jika kami telah menemukan alasan pemerintah daerah tidak memanfaatkan uang untuk rakyat itu, kami segera melaporkan ke pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti," kata Abdullah Zaini.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007