Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi Selasa sore ditutup melemah searah dengan pergerakan bursa regional. IHSG ditutup turun 15,744 poin atau 0,72 persen menjadi 2.159,609, sedangkan indeks LQ45 melemah 3,455 poin atau 0,76 persen ke posisi 449,276. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Miranda Hotmadiah, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan bahwa penurunan indeks BEJ lebih disebabkan oleh melemahnya sebagian besar bursa regional karena faktor anjloknya bursa Amerikas Serikat (AS) pada Senin. Menurut Miranda, data penjualan rumah "stock" (persediaan) lama Juli ke level terendah nya selama lima tahun telah menekan perdagangan di pasar saham. Pasar saham juga menantikan pertemuan "Federal Open Market Comitte" (FOMC) yang kemungkinan akan mengindikasikan arah pergerakan suku bunga "The Fed", atau pernyataan lain mengenai perkembangan subprime market dan dampak dikucurkannya bantuan likuiditas Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Miranda juga mengungkapkan, berkembangnya wacana di Wall Street yang saat ini mulai menjauh dari harapan turunnya "Fed funds rate", sehingga pasar global kemungkinan akan menerima jika FOMC 18 September mendatang tidak mengubah suku bunganya. Sementara itu, sentimen dari dalam negeri hanya bersifat selektif terhadap kinerja emiten, seperti Aneka Tambang yang laporan kinerja semester pertama 2007 membaik dan mengangkat harga sahamnya, katanya. Situasi itu membuat pasar BEJ Selasa lebih didominasi saham yang turun sebanyak 138 dibanding yang naik hanya 70, sedangkan 43 bergerak mendatar dan 145 efek tak diperdagangkan. Perdagangan ini lebih didominasi oleh transaksi saham lapis kedua, hal ini dapat terlihat dari Volume perdagangan mencapai 4,810 miliar saham, namun nilai relatif kecil, yakni Rp2,860 triliun. Penurunan indeks dipimpin terkoreksi nya saham Bank BNI (BBNI) Rp50 menjadi Rp1.940, Astra Internasional (ASII) turun Rp250 ke harga Rp17.400, Bumi Resources (BUMI) tertekan Rp25 ke level Rp2.375 dan Telkom (TLKM) melemah Rp150 ke posisi Rp10.800. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007