Magelang (ANTARA News) - Umat Islam secara khusuk melakukan shalat gerhana bulan di Mesjid Agung, Kauman, di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Selasa. Shalat dipimpin imam mesjid setempat, Nawaro, di Magelang, Selasa (28/8) sejak sekitar pukul 18.15 hingga 18.40 WIB, beberapa saat setelah jemaah menjalani shalat magrib. "Saya memang telah mengetahui dari pemberitaan tentang gerhana bulan, dan setelah shalat magrib saya melihat langsung lalu mengajak jemaah untuk shalat gerhana bulan," katanya usai memimpin salat sekitar tiga ratus umat Islam di kota itu. Sinar bulan yang sebagian terlihat tertutup bayangan hitam sekitar pukul 18.55 WIB. Saat kotbah salat gerhana bulan, Nawaro, mengatakan, ibadah itu sebagai kesempatan istimewa bagi kaum muslim dalam menanggapi secara kerohanian atas peristiwa alam berupa gerhana bulan. "Ini suatu peristiwa alam yang istimewa, bumi, bulan dan matahari terletak satu garis sehingga bulan sempat tidak bersinar. Gerhana bulan tidak ada kaitannya dengan masalah lahir atau matinya seseorang," katanya. Ia mengatakan, gerhana bulan sebagai peristiwa alam yang juga peringatan dari Allah SWT kepada manusia bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendak Allah. Selain itu, katanya, gerhana bulan mengingatkan umat manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam berjalan secara rapi. Ia menyatakan menganjurkan manusia berbuat kebaikan dengan melakukan amal dan bertobat atas segala perbuatan dosa supaya mendapatkan kebahagiaan hidup. Pantauan ANTARA News di sejumlah tempat baik di Kota maupun Kabupaten Magelang, warga meluangkan waktu untuk memandang ke langit, menyaksikan peristiwa alam gerhana bulan total.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007