Jakarta (ANTARA News) – Penghargaan Nobel Kesehatan diberikan kepada dua peneliti imunologi asal Amerika Serikat dan Jepang berkat temuannya soal bagaimana sistem kekebalan tubuh dapat melawan momok kanker.

Adalah James Allison asal Universitas Texas Austin dan Tasuk Honjo dari Universitas Kyto yang berhak meraih hadiah Nobel senilai 9 juta krona Swedia (sekitar 1,01 juta dolar AS), menurut Time dalam laporannya, Senin.

Mereka secara bersamaan meneliti protein yang berfungsi sebagai rem pada sistem kekebalan tubuh.

“Itu merupakan tonggak dalam perjuangan kita melawan kanker,” ungkap pernyataan dari Majelis Nobel dari Sweden's Karolinska Institute, yang memilih pemenang dalam ajang bergengsi tahunan. 

Baca juga: Sistem kekebalan di awal kehidupan kunci cegah anak terkena leukemia

Allison meriset protein yang diketahui dan mengembangkan konsep tersebut menjadi pendekatan pengobatan baru, sedangkan Honjo menemukan protein baru yang juga dioperasikan sebagai rem pada sel kekebalan.

"Saya merasa terhormat dan merasa rendah hati untuk menerima pengakuan bergengsi ini," kata Allison dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh MD Anderson Cancer Center di Houston, di mana dia adalah seorang profesor.

Ia melanjutkan,"Hal ini menggerakkan motivasi bagi para ilmuwan untuk benar-benar mendorong batas pengetahuan. Saya tidak berangkat untuk meneliti kanker, tetapi memahami biologi dari sel T, sel-sel yang menjelajah tubuh kita dan bekerja untuk melindungi kita.”

Tahun lalu, penghargaan Nobel Kesehatan ini disematkan pada tiga peneliti asal Amerika yang mengidentifikasi gen dan protein yang bekerja di jam biologis tubuh, yang memengaruhi fungsi-fungsi seperti pola tidur, tekanan darah dan kebiasaan makan.

Penghargaan Nobel Fisika akan diumumkan Selasa, dan diikuti oleh Penghargaan Nobel Kimia. Pemenang Nobel Perdamaian akan diberikan pada Jumat dan pemenang Nobel Ekonomi akan diumumkan Senin pekan depan. Namun, untuk tahun ini tidak ada peraih Nobel Literatur.

Baca juga: Panitia: Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi tidak akan dicabut

Penerjemah: Anggarini Paramita
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018