Penyelamatan akrobatik pemain CSKA Moscow berusia 32 tahun itu membuat orang banyak terpukau dan membantu Rusia menyelesaikan turnamen terbaik mereka sejak runtuhnya Uni Soviet.
"Ada permulaan dan penghentian setiap cerita," kata Akinfeev seperti dikutip situs CSKA.
"Kisah saya dengan tim nasional juga telah mencapai akhir yang logis."
Akinfeev meraih 112 caps untuk negaranya sejak debutnya pada 2004 saat berusia 18 tahun, menurut Football Union Rusia. Puncak karier internasionalnya di Piala Dunia2018 yang diselenggarakan Rusia.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk memimpin tim Rusia sebagai kapten di Piala Dunia," katanya.
"Sejujurnya aku tidak pernah memimpikannya. Tapi itu terjadi dan mungkin adalah puncak karierku bersama tim nasional."
Akinfeev memainkan peran kunci dalam membantu timnya mencapai perempat final, di mana mereka akhirnya kalah 4-3 dari Kroasia dalam adu penalti.
Dia menyelamatkan dua tendangan penalti, termasuk satu dengan kaki kirinya, untuk membantu Rusia menyingkirkan juara dunia 2010 Spanyol di babak 16 besar.
Setelah pertandingan, grafiti penjaga gawang muncul di seluruh negeri dan tendangannya menjadi simbol keberhasilan Rusia yang tak terduga di ajang sepak bola terbesar dunia itu.
"Kami tidak memenangi medali di Piala Dunia, tetapi semua orang melakukan apa yang mereka bisa," katanya. "Yang paling penting adalah tidak ada yang acuh tak acuh di antara kita."
Rusia sangat bergantung pada Akinfeev. "Saya pergi dengan ketenangan pikiran," kata Akinfeev.
"Generasi yang sangat baik dan menjanjikan telah muncul di Rusia. Beberapa orang sudah mengungkapkan diri mereka untuk menjadi pemimpin nyata di Piala Dunia ini."
Baca juga: Igor Akinfeev bersyukur kepada Tuhan
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018
