Palu (ANTARA News) - 328 ton bantuan masuk ke Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa tektonik berkekuatan 7,4 magnitudo yang disusul hantaman tsunami setinggi tiga hingga empat meter di Kota Palu dan Kabupaten Donggala hingga hitungan hari keenam beroperasi (6/10).

"Sampai dengan hari keenam kita menerima bantuan logistik untuk teman Palu dari berbagai daerah untuk Sulawesi Tengah seberat 328 ton barang logistik," kata Koordinator Posko Tanggap Darurat Perhubungan Laut Pelabuhan Palu (Pantoloan, Donggala, Wane), Benyamin Ginting, di Pantoloan, Minggu.

Bentuk bantuan logistik sendiri, lanjut Ginting dalam bentuk koli sebanyak 7.795 dan 26 dalam bentuk peti kemas.

Selain itu, masuk juga kendaraan roda empat (58 unit), roda dua (60 unit), generator (10 unit), menerima relawan sebanyak 169 orang.

"Dan pengungsi keluar dari Palu sebanyak 3.387 orang," ujar Benyamin.

Untuk penyaluran logistik yang melalui laut sendiri, Benyamin menuturkan bahwa logistik langsung didistribusikan tanpa ditampung terlebih dulu di gudang logistik pelabuhan.

"Ketika kapal bersandar, kami salurkan habis ke berbagai posko, baik yang dikoordinir Korem, Polda,  BPBD, pos yang dibentuk Pemda dan Kecamatan serta berbagai posko besar," ujar Benyamin.

"Tidak ada penyimpanan, distribusi habis, kita langsung serahkan kepada posko yang dituju oleh pengirim, misal PMI, BNPB dan lain sebagainya. Kalau itu logistik umum, kita kirim ke tingkat kecamatan atau kelurahan, dengan mengambil langsung, mereka datang sendiri membawa truk," ucapnya.

Dari pantauan Antara, selain banyak yang mengambil logistik dengan menggunakan kendaraan truk, ada warga masyarakat yang datang tanpa kendaraan ataupun perorangan.

"Jadi syarat pengambilan dia harus membawa kepala desa dan camat dan keterangan identitas. Keterangan tidak perlu resmi, yang penting ditandatangani dan dicap oleh pejabat berwenang dengan rincian bantuan. Bagi yang datang sendiri, akan kami lihat kelayakan untuk menerima bantuan, namun tidak diutamakan karena ini berpotensi dengan kerusuhan," ujarnya.

Di sekitar teluk Palu sendiri, untuk penyaluran barang bantuan logistik melalui laut, ada dua titik, yakni selain Pantoloan, juga di pelabuhan Donggala.

"Donggala ada distribusi, namun pelabuhan itu kecil akibat terdampak bencana, namun struktur secara struktur siap. Akan tetapi hingga saat ini hanya ada tiga kapal ke sana, karenanya kami imbau kepada penyalur bantuan agar bisa menggunakan juga pelabuhan Donggala," kata dia.

Untuk bencana gempa yang melanda Sulawesi Tengah dan disusul oleh tsunami yang menerjang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, ada tiga titik masuk logistik bantuan, selain melalui laut di Pantoloan dan Donggala, ada juga melalui udara lewat Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang langsung disalurkan ke Makorem 132/Tadulako, sebagai pusat komando bencana di Sulawesi Tengah.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018