Saya tidak menyangka kalau kami bertiga turun pada kelas T13 ini. Ini adalah Asian Para Games perdana bagi kami bertiga. Kami bersyukur dapat mencapai hasil ini
Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia memboyong tiga medali langsung, emas, perak, dan perunggu pada nomor lari 100 meter putri T13 dalam perlombaan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Rabu malam.

Putri Aulia meraih medali emas setelah mencatatkan waktu 12,49 detik. Kemudian Ni Made Arianti Putri menyusul di belakangnya dengan catatan waktu 13 detik dan berhak atas medali perak.

Enda Sari Sitorus meraih medali perunggu dengan catatan waktu 13,07 detik pada kelas disabilitas penglihatan itu.

Trio atlet putri Indonesia itu mengalahkan tiga pesaing lain yaitu Tomomi Sato dari Jepang, Pornpansa Suwanmahawong dari Thailand, dan Souliphone Vongoala dari Laos.

"Saya tidak menyangka kalau kami bertiga turun pada kelas T13 ini. Ini adalah Asian Para Games perdana bagi kami bertiga. Kami bersyukur dapat mencapai hasil ini," kata Putri.

Putri mengaku sebagian bonus medalinya akan disumbangkan kepada korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah selain didedikasikan kepada keluarganya.

"Memang saya sudah berniat sebagian rejeki itu buat disumbangkan ke Palu," kata Putri.

Sementara, Arianti mempersembahkan medalinya bagi seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukungnya dalam perlombaan lari atletik Asian Para Games.

"Kami tidak menyangka naik podium bertiga. Tapi, saya sempat bilang kepada teman-teman kalau kami akan naik podium bersama," kata Arianti.

Enda Sari mengaku medali yang didapatnya pada Rabu malam dipersembahkan bagi ayahnya yang berulang tahun. "Ayah saya menonton dari televisi karena dia di Medan. Dia berpesan saya tidak boleh grogi," kata Enda Sari yang juga mengaku akan menyumbangkan sebagian bonusnya bagi korban bencana di Sulawesi Tengah. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018