Jakarta (ANTARA News) - Menguatnya harga saham-saham unggulan yang dimotori oleh Telkom telah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin, ditutup naik 19,235 poin (0,88 persen) ke level 2.213,574. Indeks LQ-45 juga ditutup membaik pada posisi 463,041, lebih tinggi 5,080 poin (1,11 persen) dari posisi penutupan akhir pekan lalu. Menurut Analis PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, performa saham yang bervariasi di bursa-bursa regional yang sulit dijadikan acuan, membuat pelaku pasar BEJ lebih berkaca pada sentimen dari dalam negeri. "Variatifnya pergerakan bursa regional membuat para pelaku pasar melihat sentimen internal terhadap saham-saham unggulan yang memiliki prospek cerah," kata Alfian. Pada awal pekan ini, perdagangan saham di BEJ juga didominasi oleh pelaku lokal, terlihat dari volume perdagangan dan nilainya yang lebih kecil dibanding transaksi sebelumnya. Volume perdagangan tercatat mencapai 2,919 miliar saham dengan nilai Rp2,443 triliun yang dihasilkan dari 42.382 kali transaksi. "Dengan semakin menipisnya dana asing yang masuk pasar, maka pasar BEJ akan lebih didominasi oleh pelaku pasar lokal," jelasnya. Alfian juga menyinggung pengumuman data inflasi Agustus sebesar 0,75 persen sesuai dengan prediksi pasar, sehingga tidak menjadi sentimen negatif pasar. Pada perdagangan Senin ini, pergerakan saham bergerak cukup seimbang, dimana yang mengalami kenaikan sebanyak 80, 86 turun dan 67 bergerak mendatar, sedangkan sisanya 163 tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks dipimpin oleh menguatnya saham unggulan, seperti Telkom yang naik Rp350 menjadi Rp11.200, Perusahaan Gas Negara terangkat Rp150 ke posisi Rp10.400, Astra Internasional menguat Rp50 ke level Rp17.900, Internasional Nickel Indonesia melonjak Rp1.800 ke harga Rp55.700 dan Bumi Resources naik Rp50 menjadi Rp2.600.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007