Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Singapura berpotensi besar menjadi mesin ganda untuk berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi di Asia.

“Dengan kolaborasi, tentunya akan tercipta peluang ekonomi yang lebih besar. Jadi, saat ini tidak ada ‘kompetisi’ antara Indonesia dan Singapura,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Apalagi, lanjut Airlangga, kedua negara semakin agresif menjalin kerja sama yang strategis mulai dari kemitraan sektor industri, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

Airlangga menyampaikan hal itu pada acara Indonesia-Singapore Business Roundtable di sela rangkaian Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP) 2018 di Singapura, yang dihadiri pejabat pemerintah, penyedia jasa solusi, pelaku industri, akademisi, dan asosiasi usaha.

Menperin menjelaskan, langkah sinergi yang dilakukan RI-Singapura bertujuan untuk saling melengkapi kebutuhan kedua negara sehingga nantinya sama-sama menguntungkan dan membawa kesejahteraan masyarakat. 

“Maka itu, peningkatkan kerja sama dalam kesiapan memasuki revolusi industri 4.0 saat ini, menjadi sarana yang tepat untuk mendongkrak produktivitas,” tuturnya.

Airlangga juga melihat, masing-masing negara memiliki keunggulan yang saling mendukung, terutama di tengah bergulirnya era digital. Misalnya, Indonesia sudah memiliki empat perusahaan rintisan (startup) yang mencapai status unicorn atau punya valuasi bisnis lebih dari 1 miliar dolar AS.

“Saat ini, ada Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia. Kami proyeksi pada tahun-tahun mendatang akan ada startup lain yang juga mencapai status unicorn,” ungkapnya.

Sementara itu, Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia, di mana sepanjang 2017, Negeri Singa telah menanamkan modalnya hingga 8,4 miliar dolar AS atau berkontribusi 26,2 persen dari total investasi asing di Indonesia.

Capaian ini melampaui Jepang sebesar 5 miliar dolar AS (15,5 persen), China 3,4 miliar dolar AS (10,4 persen), Hong Kong 2,1 miliar dolar AS (6,6 persen), dan Korea Selatan 20 miliar dolar AS (6,3 persen).

Pada semester I tahun 2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat hingga 5,04 miliar dolar AS atau naik 38 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Sedangkan, di tahun 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura menembus 9 miliar dolar AS, yang menjadikan Singapura sebagai tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur nasional,” paparnya.

Baca juga: Menperin: Peningkatan kerja sama RI-Singapura perkuat perekonomian

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018