Semarang (ANTARA News) - Sekitar 300 mahasiswi yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Kota Semarang, Selasa, memperingati Hari Jilbab Internasional dengan melakukan aksi damai di Semarang. Aksi yang dimulai pada pukul 14.00 WIB ini melibatkan seluruh LDK se-Kota Semarang, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Insani Undip, KAMMI Semarang, UKKI Unnes, Puskomda Semarang, dan Ikatan Remaja Masjid Baiturrahman Semarang. Koordinator aksi Lulu Jamaliah mengatakan, hari jilbab tahun ini merupakan peringatan yang kelima sejak tahun 2003. Namun, ia menyayangkan masyarakat muslim di Indonesia belum banyak yang mengetahui akan hal ini. Maka, aksi ini sekaligus sebagai sosialisasi. "Awalnya, tanggal 4 September itu diperingati untuk solidaritas umat muslim di Perancis yang ketika itu para muslimahnya dilarang mengenakan jilbab, tetapi tahun 2002 menjadi awal ditetapkannya Hari Jilbab Internasional," katanya. Lulu yang juga mahasiswi Jurusan Psikologi Undip ini mengatakan, dalam aksi ini, mereka mengusung dua tema, yakni simpatik jilbab dan jilbab simpatik. "Simpatik jilbab berisi pesan moral bahwa permasalahan jilbab merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak boleh diganggu siapapun. Negara tidak boleh melarang warganya memakai jilbab," kata Lulu dengan bersemangat. Ia menambahkan, "sedangkan jilbab simpatik berisi ajakan agar muslimah di Indonesia yang belum berjilbab agar memakai jilbab. Apalagi ini momen yang tepat karena menjelang Ramadan". Dalam aksi tersebut, para mahasiswi membagikan bunga dan selebaran kepada pengguna jalan di Simpanglima. Selain itu, mereka juga mendirikan posko di depan Masjid Baiturrahman sebagai tempat untuk membagikan jilbab kepada masyarakat secara gratis. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007