pelanggaran terhadap pakta integritas akan dikenai sanksi moral dan sanksi administratif
Beijing (ANTARA News) - Penandatanganan Pakta Integritas oleh para pelajar Indonesia turut mewarnai peringatan Hari Sumpah Pemuda di Beijing, China, Minggu.

Sejumlah perwakilan dari 25 cabang Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) ditambah pengurus pusat menandatangani naskah perjanjian berlaku jujur itu pada hari terakhir rapat kerja yang mereka gelar di gedung serba guna Kedutaan Besar Indonesia di Beijing mulai Kamis (25/10).

Pakta Integritas tersebut berisi enam poin, yakni menjunjung netralitas PPIT dalam menghadapi Pemilu 2019; mengedepankan aspek intelektualitas dalam menanggapi dinamika isu dan permasalahan kehidupan mahasiswa Indonesia di China; dan mengedepankan permusyawaratan anggota dalam menjalankan tata kelola organisasi.

Selain itu, melestarikan nilai-nilai sosial keindonesiaan dalam menjalin hubungan antarpelajar di China; menjunjung tinggi solidaritas dan kewibawaan organisasi berdasarkan AD/ART; dan kesiapan melaksanakan hal terbaik demi kemajuan dan kepentingan organisasi.

Ketua Umum PPIT Fadlan Muzakki mengatakan, pelanggaran terhadap pakta integritas akan dikenai sanksi moral dan sanksi administratif sebagaimana diatur dalam AD/ART.

Selain membahas tentang program kerja, rapat kerja yang dibuka oleh Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun itu juga diisi dengan sosialisasi dari Panitia Pemilu Luar Negeri dan Konsul Keuangan dan Bea Cukai KJRI Hong Kong Imik Eko Putro.

Jumlah mahasiswa asal Indonesia saat ini diperkirakan mencapai angka 14.700 orang yang tersebar di 24 provinsi dan kota di daratan Tiongkok. 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018