Katmandu (ANTARA News) - Nama Raja Nepal, Gyanendra, dihapus dari keping mata uang senilai dua rupee, kata bank negara itu pada Kamis, menjelang pemilihan umum tahun ini yang memungkinkan negara itu berubah dari monarki menjadi republik. Nama Raja Gyanendra di kepingan itu diganti dengan gambar Gunung Everest, yang tertinggi di Nepal dan dunia, yang berbatasan dengan Cina. Sisi lain dari koin itu menampilkan gambar petani membajak sawah. "Ini untuk pertama kali, kami menghapus nama raja dari keping uang," kata Manmohan Kumar Shrestha, pemimpin petugas pengelola mata uang Bank Sentral Negara Nepal. Bank negara itu mengedarkan sedikit-dikitnya 100 juta kepingan tanpa nama raja pada Kamis, dan gambar raja juga segera dihilangkan dari mata uang bernilai lebih tinggi. "Mata uang baru akan memiliki gambar gunung Everest dan gambar dari rhododendron, bunga nasional, sebagai tanda," kata Shrestha. Raja Gyanendra, yang dianggap titisan salah satu dewa Hindu, dipaksa mengakhiri masa pemerinthannya yang penuh kecaman pada April 2007, setelah unjuk rasa besar-besaran dilakukan mantan pemberontak Maoist dan partai politik utama negeri itu. Sejak November 2006, raja dilucuti dari sebagian besar kekuasaannya, termasuk peran utamanya sebagai pemimpin negara dan pimpinan tentara. Pada bulan lalu, pemerintah juga menasionalisasi tujuh dari istananya. Nasib kerajaan itu ditentukan segera setelah pemilihan umum, yang direncanakan berlangsung pada November, ketika badan untuk menyusun undang-undang baru terbentuk, tempat untuk memutuskan apakah raja tetap berkuasa atau tidak. Kelompok Maoist, yang telah diberi kursi di parlemen, menyeru tata kerajaan dihapuskan sebelum pemilihan umum tersebut, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007