Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 22  pemuda peserta program ASEAN Youth Interfaith Camp 2018 mempelajari keberagaman budaya dan agama di Indonesia dengan mendatangi tempat-tempat ibadah bersejarah di Tanah Air.

Delegasi pemuda dari negara-negara anggota ASEAN mengunjungi Masjid Gedhe Mataram di Kotagede, Yogyakarta, Rabu, untuk mempelajari penyebaran agama Islam oleh Wali Songo.

Dalam kunjungan ke masjid tertua di Yogyakarta tersebut, mereka mendapatkan informasi mengenai sejarah masuknya Islam di Tanah Air pada masa Kerajaan Mataram.

Mereka juga menerima penjelasan mengenai sejarah Masjid Gedhe Mataram, masjid dengan gabungan ciri arsitektur Islam dan Hindu yang dibangun oleh Raja Pertama Mataram Panembahan Senopati.

Sebelumnya mereka mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, dan Candi Prambanan di Yogyakarta, yang merupakan bagian dari sejarah ajaran Budha dan Hindu di Indonesia.

Para pemuda ASEAN tersebut selanjutnya akan mengunjungi Gereja Ganjuran di Kabupaten Bantul, gereja Katolik Roma yang didirikan tahun 1924.

Delegasi muda ASEAN juga mendapat penjelasan mengenai bagaimana masyarakat Indonesia membangun kerukunan antarumat beragama sejak masa lalu dan menjaganya.

ASEAN Youth Interfaith Camp adalah inisiatif Indonesia untuk melaksanakan tiga dari enam elemen ASEAN Declaration on Culture of Prevention guna mempromosikan budaya perdamaian dan pemahaman antarbudaya serta nilai-nilai moderat. 

Program itu ditujukan untuk menanamkan pemahaman mengenai keberagaman dan pembangunan kerukunan kepada generasi muda ASEAN, yang diharapkan menjadi agen pemelihara perdamaian di kawasan.

Baca juga:
Pemimpin muda ASEAN diminta pelajari nilai toleransi
Indonesia juara dua lomba program kerukunan beragama dunia

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018