Jakarta (ANTARA) - Sejarawan dan Pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI) Asep Kambali menyebut Jakarta sebagai miniatur keberagaman budaya Indonesia.

"Perbedaan budaya di Indonesia ini sangat kental dan miniaturnya ada di Jakarta. Misalnya ane-ente bahasa Arab, lu-gua bahasa Tionghoa, aku-kamu bahasa Melayu, jadi semua bahasa dan Betawi adalah miniaturnya," kata Asep dalam diskusi daring tentang kebudayaan, Jumat.

Bukan hanya soal keragaman bahasa, Asep mengatakan Jakarta juga kaya akan keragaman pertunjukan tradisional.

Misalnya, keroncong yang akarnya berasal dari musik Portugis dan tanjidor yang merupakan warisan Belanda. Lalu, tari cokek yang merupakan akulturasi dari budaya Betawi dan Tionghoa serta tari zapin yang merupakan campuran budaya Betawi dan Arab Hadhrami.

Oleh karena itu, menurut Asep, Jakarta harus kuat dalam hal wisata budaya agar masyarakat dapat semakin mengenal dan memahami keragaman.

"Jakarta kan beragam, gabungan dari berbagai budaya dan agama. Maka ketika nanti kita memahami perbedaan itu, kita akan makin sayang satu sama lain," tutur Asep.

Adapun budaya yang dimaksud Asep tak melulu tentang benda-benda fisik, tapi juga dapat berupa ide atau gagasan pemikiran.

"Misalnya, bagaimana Betawi punya ondel-ondel? Dulu, ondel-ondel sebenarnya adalah upaya untuk menolak bala, mengusir roh jahat. Itu kan ide dan gagasan walaupun sekarang mungkin sudah tidak relevan lagi karena misalnya mayoritas orang Betawi adalah muslim," ujar Asep.

Menurut Asep, hal paling sederhana dalam berwisata budaya di Jakarta adalah dengan mengunjungi tempat bersejarah, makam leluhur, benteng, dan pulau bersejarah.

Selain itu, bisa juga mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi (PBB) di Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Mengenal sejarah dan budaya itu salah satunya memang harus jalan-jalan, piknik. Kalau hanya baca buku dan mendengarkan guru di kelas itu membosankan, tapi kalau piknik lalu melihat bagaimana dodol dibikin selama berjam-jam, itu jadi healing luar biasa," kata Asep.

Baca juga: Upaya UKM promosikan budaya DKI ke mancanegara melalui batik Betawi

Baca juga: Mau tahu budaya lokal Jakarta? Yuk ke Semarak Batik Betawi 2023

Baca juga: Hajat Betawi Condet upaya melestarikan kebudayaan Betawi

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023