Paradise, California (ANTARA News) - Tim-tim forensik yang berbusana putih bersama anjing-anjing pelacak menyisir daerah berdebu dan puing-puing di bekas bangunan terbakar untuk mencari jasad-jasad manusia pada Selasa (13/11) akibat kebakaran hutan.

Kebarakan itu telah menewaskan sedikitnya 42 orang dan menjadi bencana kebakaran hutan paling mematikan di California.

Usaha intensif untuk menemukan para korban dilangsungkan pada hari keenam kebakaran. Kobaran api telah menghanguskan 7.000 rumah dan bangunan-bangunan lain, termasuk sebagian besar kota Paradise di kaki bukit Sierra, Butte County, sekitar 280 km sebelah utara San Fransisco.

Sherif Kory Honea mengatakan 228 orang terdata hilang, dan kantornya juga bekerja untuk menentukan nasib hampir 1.300 orang. Orang-orang yang mereka cintai telah memintanya melakukan "pengecekan keadaan anggota keluarganya" atas nama mereka.

Pada Selasa, kebakaran yang diberi julukan Camp Fire menghanguskan 50.500 hektar semak belukar kering, naik jumlahnya dari malam sebelumnya, tetapi para anggota pemadam telah membuat garis penahan sekitar hampir sepertiga perimeter kebakaran.

Lebih 50.000 warga kawasan masih dievakuasi dan 15.500 bangunan masih terancam dilalap api.

Namun, tiupan angin dan tingkat kelembaban yang berkurang memungkinkan anggota tim membuat kemajuan dalam melawan api, kata para pejabat.

"Situasi tampak jauh lebih baik daripada kemarin karena kondisi cuaca," kata Scott McLean, juru bicara Departemen Kehutanan dan Perlindungan Api California.

Kabar dari ujung bagian selatan kebakaran hutan California berbeda. Kebakaran yang disebut Wooley Fire telah menewaskan dua orang, menghancurkan 400 bangunan dan membuat 200.000 orang di pegunungan dan kaki bukit dekat pesisir Malibu sebelah barat Los Angeles terlantar.

Baca juga: KJRI imbau WNI waspada pascakebakaran di California

Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018