Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menilai generasi milenial harus diberi pendidikan Pancasila dan bela negara guna mencegah merosotnya nasionalisme generasi penerus bangsa.

"Karakter bangsa yang menurun melahirkan nasionalisme yang rapuh.  Pendidikan Pancasila dan bela negara bagi kaum milenial adalah jawabannya," kata Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa saat pengukuhan PP ISNU di Jakarta, Minggu malam, dikutip dari siaran pers.

Menurut Ali Masykur, penyiapan generasi penerus menjelang satu abad Indonesia sangat penting demi keberlanjutan bangsa ini ke depan.

Sebagai salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama, kata Ali Masykur, ISNU juga memberi perhatian besar pada pengokohan nasionalisme.

"Anggota dan pengurus ISNU harus menjadi kader NU yang memiliki militansi pada amaliyah, fikrah, dan harakah NU untuk memperkokoh nasionalisme Indonesia,” tandas Ali Masykur.

Lebih lanjut Ali Masykur mengatakan, selain nasionalisme, kesejahteraan juga menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi bangsa ini.

Kesenjangan ekonomi menurutnya selain menimbulkan jurang kemiskinan yang sangat serius juga  akan berdampak pada terjadinya kekerasan sosial, bahkan disintegrasi.

"Oleh karena itu, ISNU ingin melahirkan narasi pembangunan ekonomi yang kokoh dan mengintegrasikan sistem negara Indonesia yang kuat menghadapi gempuran asing yang berpotensi menggerus kedaulatan ekonomi negara," katanya.

Sementara itu, pengurus PP ISNU yang dikukuhkan sebanyak 100 orang, terdiri atas pengurus harian, departemen, serta badan strategis. 

Pelantikan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Plt Rais Aam KH Miftahul Achyar, Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Prof Jimly Asshiddiqie, pengurus wilayah ISNU seluruh Indonesia, perwakilan PWNU, dan tamu undangan lainnya.
 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018