Jakarta (ANTARA News) - Strategi Kebudayaan Nasional yang akan dirumuskan pada Kongres Kebudayaan Indonesia pada 5-9 Desember 2018 akan berlaku untuk 20 tahun ke depan atau hingga 2039.

Strategi Kebudayaan tersebut dibuat sesuai amanat pasal 13 UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, proses pembuatannya telah melibatkan 296 kabupaten dan daerah yang dituangkan dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah.

"Prosesnya sudah berlangsung sejak Maret lalu, kini kita tinggal merumuskan Strategi Kebudayaan yang nanti akan menjadi landasan nasional dalam berbagai kebijakan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Faridia.

Strategi Kebudayaan ini kemudian akan diserahkan kepada Presiden RI, dan kemudian disahkan.

Untuk mengisi Strategi Kebudayaan tersebut, maka dalam 100 Tahun Kongres Kebudayaan Indonesia itu juga akan dihasilkan Resolusi Kebudayaan.

Jika Strategi Kebudayaan bersifat abstrak dan jangka panjang, maka Resolusi Kebudayaan merupakan hal yang konkret dari kongres tersebut.

"Resolusi Kebudayaan akan disusun oleh peserta kongres, berisi butir-butir langkah yang diambil untuk memajukan kebudayaan. Resolusi ini juga akan diserahkan kepada presiden," kata Hilmar.

Selain itu kongres juga menjadi tempat belajar bagi para peserta dan menghadirkan ruang terbuka bagi publik.

Beragam agenda di dalam Kongres Kebudayaan Indonesia menghadirkan para nara sumber berkompeten dari berbagai bidang keilmuan dan profesi.

Peserta kongres diajak untuk dapat belajar dari berbagai bidang yang terkait dengan pemajuan kebudayaan. Selain kuliah umum, KKI juga menghadirkan debat publik, diskusi inspirasi kerja budaya, dan pidato kebudayaan.

Sebagai ruang terbuka, kongres diharapkan menjadi tempat masyarakat berinteraksi. Beragam kegiatan menyenangkan, menambah wawasan, serta memfasilitasi penguatan dan perluasan jejaring telah disiapkan oleh panitia. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Sri Hartini, menyampaikan saat ini persiapan KKI sudah mencapai 80 persen. Proses persiapan KKI sudah dilaksanakan sejak bulan April, diawali dengan fasilitasi penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). 

Animo masyarakat, khususnya generasi muda, yang besar dalam memeriahkan KKI terlihat dari jumlah pendaftar relawan. Ribuan orang mendaftar, sementara yang dibutuhkan hanya 100 orang. 

"Kami membuka pendaftaran peserta KKI secara daring dan saat ini sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan KKI seperti debat, pidato, kuliah umum, dan lain-lain," tutur Sri Hartini.*


Baca juga: Pemerintah selenggarakan Kongres Kebudayaan Indonesia

Baca juga: Pegiat akan unjuk karya di Kongres Kebudayaan


 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018