Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas, mengaku bersyukur timnya tak diunggulkan saat melawan Satria Muda Pertamina Jakarta dalam laga Seri II Liga Bola Basket Indonesia (IBL), sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan bahkan mengalahkan juara bertahan tersebut dengan skor 66-63 di Britama Arena, Jakarta, Minggu malam.

"Banyak yang memprediksikan bahwa Satria Muda bakal menghancurkan kami. Itu membantu saya dan tim," kata ZIbenas dalam jumpa pers purnalaga.

Kondisi menjadi tim yang diunggulkan diakui Zibenas jadi motivasi tersendiri bagi Stapac untuk bisa menjungkirbalikkan prediksi.

Bahkan, pelatih asal Lithuania itu tak tanggung-tanggung menyebut ia lebih menyambut komentar dari para haters ketimbang menjadi jadi tim yang diunggulkan.

"Saya suka haters. Apa yang mereka katakan selalu memberi saya dan tim saya lebih banyak motivasi," katanya.

"Dan ketika kami akhirnya bisa membuktikan bahwa mereka salah, rasanya lebih puas," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Stapac pecundangi Satria Muda di muka publik Britama Arena

Zibenas tentu tak salah mengaku ia lebih suka timnya tak diunggulkan, sebab dua hari sebelum menghadapi Satria Muda, Stapac lebih dulu mengalahkan Bogor Siliwangi dengan skor 67-65.

Kala itu, kendati timnya menang, Zibenas mengaku tidak puas karena banyak pemainnya yang masih meremehkan kekuatan lawan di saat mereka sendiri belum kunjung memahami betul skema strategi yang ia inginkan.

Kini, Zibenas tak ragu untuk melontarkan sedikit pujian kepada Kaleb Ramot Gemilang dkk, yang disebutnya menampilkan pertahanan yang jauh berbeda dibandingkan dua hari lalu.

"Pertahanan sangan berbeda hari ini. Pemahaman para pemain atas sistem saya semakin membaik, tapi tentu saja bisa menjadi lebih baik lagi seiring musim berjalan," ujarnya.

Kendati menang, Zibenas menegaskan bahwa timnya tidak lebih baik secara materi dibandingkan Satria Muda.

"Kami bukan tim yang lebih baik dibandingkan Satria Muda. Saya yakin mereka belum berada dalam bentuk terbaiknya," ujar Zibenas.

"Mereka punya keuntungan karena tidak banyak perubahan skuat pemain, tidak mengganti pelatih, mereka lebih stabil," katanya, mengisyaratkan bahwa Satria Muda masih merupakan salah satu pesaing terkuat dalam perebutan gelar juara IBL 2018-2019.

Baca juga: Dipecundangi Satya Wacana, Fictor Roring serasa di planet lain

Baca juga: NSH tim pertama cetak skor di atas 100 poin, tundukkan Pacific 104-63

Baca juga: Kalahkan Pelita Jaya, Efri bicarakan mimpi jadi kenyataan

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018