Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi Kamis, ditutup menguat tipis terpengaruh oleh sentimen membaiknya bursa Wall Street pasca bank sentral AS, The Federal Reserve, menurunkan suku bunga. Hingga paruh waktu perdagangan hari ini IHSG ditutup naik 0,837 poin (0,04 persen) ke posisi 2.314,176, sedangkan indeks LQ-45 naik 1,271 poin (0,26 persen) menjadi 488,393. Sebagaimana diutarakan Analis Riset PT Valbury Asia Sekuritas Krisna Dwi Setiawan, penurunan suku bunga "The Fed" masih menjadi pendorong kenaikan indeks BEJ. Menurut dia, penurunan suku bunga "The Fed" telah mendorong bursa AS Wall Street yang positif, dimana indeks Dow Jones ditutup naik 76,16 poin menjadi 13.815,55 akan menjadi sentimen positif perdagangan saham di BEJ. Dia juga mengatakan, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada di level Rp9.200 juga menjadi sentimen positif dan menunjukkan tanda masuknya dana asing ke Indonesia. "Dengan suku bunga di AS yang rendah dianggap tidak menarik lagi investasi di sana (AS) sehingga bursa kita akan kedatangan lagi dana asing untuk masuk ke bursa," katanya. Namun, indeks BEJ sempat turun akibat aksi ambil untung di beberapa saham lapis kedua, setelah penutupan Rabu (19/9) naik cukup tinggi. Aksi ambil untung ini terlihat dari banyaknya saham yang mengalami penurunan sebanyak 109 dibanding yang naik 61, sementara 46 tidak berubah harganya dan 180 tidak aktif. Namun indeks BEJ masih naik karena didorong menguatnya saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang menguat Rp25 menjadi 3.325, Aneka Tambang terangkat Rp50 ke level 2.700, Tambang Timah menguat Rp50 ke posisi 12.350, Bank BCA menambah Rp150 ke harga Rp6.300 dan Medco Internasional naik Rp25 menjadi Rp3.975.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007