Jakarta (ANTARA News) - Klub Bhayangkara FC mencari pemain asing baru di posisi penyerang dan bek guna bersiap diri menghadapi ketatnya persaingan kompetisi Liga 1 musim 2019.

Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji di Jakarta, Rabu mengatakan khusus untuk penyerang, pihaknya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dalam perekrutan pemain.

"Tahun sebelumnya kami selalu salah mengambil penyerang asing. Jadinya kami sampai mengganti tiga 'striker' sepanjang tahun 2018," ujar Sumardji.

Sepanjang 2018, Bhayangkara FC memang kerap menukar penyerang impor, mulai dari David da Silva, yang kemudian digantikan Nikola Komazec, lalu digantikan kembali oleh Elio Martins.

Baik David, Nikola dan Elio tidak mampu memberikan performa terbaiknya selama berseragam Bhayangkara. Catatan gol mereka kalah dari penyerang veteran berusia 38 tahun Herman Dzumafo yang sukses menorehkan 11 gol sepanjang Liga 1 2018.

"Sebelumnya kami hanya melihat calon pemain dari video dan keterangan agen. Jadinya, ya, seperti itu," tutur Sumardji.

Sementara pemain asing di posisi bek diperlukan oleh skuat berjuluk The Guardian tersebut setelah bek asal Montenegro Vladimir Vujovic memutuskan pensiun dari dunia sepak bola.
Baca juga: Vladimir Vujovic berniat jadi pelatih setelah pensiun

"Untuk bek, kami sudah memiliki beberapa pilihan," kata Sumardji.

Kapten sekaligus bek Bhayangkara FC Indra Kahfi menyambut baik penyegaran skuat yang dilakukan oleh timnya.

Sebab selain pemain asing, Bhayangkara FC juga akan mendatangkan pemain-pemain lokal. Dua di antaranya adalah Ilham Udin Armaiyn yang sebelumnya memperkuat Selangor FA dan Rahmad Hidayat dari PSMS Medan.
Baca juga: Evan Dimas batal gabung Bhayangkara FC

"Kami pasti butuh pemain-pemain baru karena ada pemain yang pergi. Mudah-mudahan pemain-pemain baru Bhayangkara memiliki mental juara, mempunyai kualitas dan semua bisa klop dengan pemain-pemain yang sudah ada," tutur Indra. ***4*** 
Baca juga: Bhayangkara Targetkan "Runner Up" Liga 1 2019
 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018