Banda Aceh (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), M Nasir Djamil, menyatakan pihak legislatif (DPR Aceh) perlu mengkritisi rencana investasi penyandang dana global asal Amerika Serikat (AS) George Soros. "Jika memang Soros akan berinvestasi, apalagi ingin meminjamkan dananya untuk pembangunan Aceh maka legislatif (DPR Aceh) perlu mempertanyakan kepada Gubernur Irwandi Yusuf," katanya kepada ANTARA News di Banda Aceh, Jumat. Ia mengatakan jika memang benar dan ada bukti bahwa Soros punya komitmen maka legislatif punya hak untuk mengetahui besarnya alokasi dan mekanisme penggunaan dana tersebut. "Bagi saya, rencana menggaet investasi atau pinjaman dana dari Soros itu tidak ada masalah, namun akan bermasalah jika bantuan tersebut tidak tepat sasaran, apalagi sampai dikorup," katanya. Rencana investasi penyandang dana global asal AS George Soros di sektor perbankan dan kelapa sawit di Aceh juga disampaikan Wakil Gubernur Muhammad Nazar. Seusai mengikuti peringatan Hari Perdamaian Dunia di Kantor Wapres di Jakarta, ia mengatakan bahwa saat ini NAD telah diminati oleh sejumlah investor asing. Salah satu dari investor asing yang berminat melakukan investasi di Aceh tersebut, katanya, adalah spekulan mata uang dunia yang juga penyandang dana global asal AS George Soros. Menurut Nazar, pihak Soros berminat untuk berinvestasi di bidang kelapa sawit dan juga perbankan. "Untuk kelapa sawit, saat ini pihak Soros sedang melakukan survei di Aceh," ujar Nazar seraya menambahkan bahwa saat ini telah ada sekitar 20-30 ribu hektare lahan di Aceh yang siap untuk perkebunan kelapa sawit. Selain sawit, Nazar menambahkan pemerintah NAD juga sedang mencoba menjajaki kerja sama dengan Soros untuk pengembangan Bank Pembangunan Daerah Aceh agar institusi keuangan daerah tersebut menjadi bank yang profesional. "Jadi saat ini mereka akan survei dulu dan nanti akan ada upaya lanjutan investasi itu," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007