Jakarta (ANTARA News) - Posisi atau kebiasaan saat tidur antara satu orang dan lainnya bisa bervariasi. Namun, ada kebiasaan tidur yang bisa menjadi sedikit mengganggu seperti menendang atau memukul dan bahkan kejam. 

Satu penjelasan yang mungkin untuk ini adalah bahwa seseorang mungkin "memerankan karakter" dalam mimpi-mimpi mereka dengan bergerak, meninju, menendang, atau bahkan menjerit. 

Karena bermimpi berada dalam fase gerakan mata cepat (REM), kondisi ini disebut sebagai kelainan perilaku tidur REM, seperti dilansir Medical Daily, Kamis (27/12). 

Dalam sebuah studi baru-baru ini di Kanada, para peneliti dari Kanada menganalisis data pada lebih dari 30.000 peserta untuk mengetahui penyebab gangguan itu. 

"Hal ini dapat disebabkan oleh obat-obatan atau mungkin merupakan tanda awal dari kondisi neurologis lain seperti penyakit Parkinson, demensia dengan tubuh Lewy atau atrofi beberapa sistem," kata Ronald Postuma dari Universitas McGill.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 38 persen orang dengan gangguan ini berpeluang mengembangkan penyakit Parkinson, meskipun hubungannya belum bisa dijelaskan dengan baik. Rata-rata, penyakit ini muncul 12- 13 tahun setelah timbulnya gejala tidur. 

Dalam studi terbaru, orang-orang yang memiliki kelainan perilaku tidur REM lebih mungkin menderita tekanan psikologis atau beberapa bentuk penyakit mental. Konsumsi alkohol yang banyak, terutama menjelang waktu tidur, bisa mningkatkan risiko gangguan ini. 

Dari sisi usia, orang dewasa paruh baya dan dewasa dianggap berisiko tinggi. Lalu berdasarkan gender, laki-laki tampaknya lebih banuyak mengalaminya. 

Pada wanita, gejala gangguan perilaku tidur REM pada cenderung kurang agresif meskipun tidur mereka mungkin lebih terganggu.

Jika Anda mengalaminya, segeralah mendapatkan pengobatan karena berisiko menyakiti diri sendiri atau orang lain di sekitar Anda. 

Menurut National Sleep Foundation, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengurangi perilaku kekerasan selama tidur  Pasien juga akan disarankan untuk membuat lingkungan tidur mereka seaman mungkin misalnya dengan menjauhkan benda-benda tajam, memindahkan furnitur. 

Baca juga: Benarkah kopi dapat mengurangi risiko penyakit otak?

Baca juga: Parkinson incar para pria kurang tidur

Baca juga: Tahukah anda jamur bisa lawan penyakit usia lanjut?

Baca juga: Kafein bisa bantu enyahkan risiko demensia

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018