Data inflasi kita terkendali, ditambah pendapatan negara dalam APBN menembus target
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ini menguat sebesar 140 poin ke posisi Rp14.270 dibandingkan sebelumnya Rp14.410 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan data ekonomi Indonesia yang terbilang positif menjadi faktor yang menopang nilai tukar rupiah.
"Data inflasi kita terkendali, ditambah pendapatan negara dalam APBN menembus target," ujarnya.

Ia menambahkan realisasi pendapatan negara dalam APBN 2018 yang disampaikan pemerintah sebesar Rp1.942,3 triliun, menembus 102,5 persen dari target Rp1.894,7 triliun merupakan hal positif bagi pasar keuangan di Indonesia.

"Dengan fiskal kita yang sehat maka investor akan melirik Indonesia sebagai tempat investasi," katanya.

Menurut dia, pelaku pasar sedang mencari tempat investasi di negara berkembang dengan fundamental ekonomi yang menjanjikan.

Di sisi lain, lanjut dia, situasi di Amerika Serikat juga relatif kurang kondusif di tengah penutupan pemerintah di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.

"Situasi itu turut mendorong rupiah terapresiasi cukup tinggi," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (4/1), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.350 dibanding sebelumnya (3/1) di posisi Rp14.474 per dolar AS. 

Baca juga: Rupiah terapresiasi dipicu pelemahan dolar AS
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019