Ini merupakan realisasi dari program keamanan pangan yang diwujudkan melalui kantin sehat. Untuk periode pertama ada sebanyak 500 sekolah di Kotawaringin Timur dan Palangka Raya yang kami nilai
Kasriadi dan Muhammad Arif Hidayat

Palangka Raya, 21/1 (ANTARA News) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memacu pengelolaan kantin sekolah untuk memenuhi standar keamanan pangan dan penyajian makanan maupun tempat yang disediakan bagi siswa.

"Ini merupakan realisasi dari program keamanan pangan yang diwujudkan melalui kantin sehat. Untuk periode pertama ada sebanyak 500 sekolah di Kotawaringin Timur dan Palangka Raya yang kami nilai," kata Kepala BPOM Palangka Raya, Trikoranti Mustikawati di Palangka Raya, Senin.

Hasilnya, kata dia, terpilih Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya sebagai sekolah yang memiliki kantin sehat terbaik, namun secara keseluruhan penyajian makanan dan minuman di kantin sekolah lainnya sudah dilakukan cukup baik.

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kebersihan dari tempat dan makanan yang disajikan bagi siswa, sehingga mereka terhindar dari konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.

Dipilihnya sekolah di Kotawaringin Timur dan Palangka Raya, kata dia, sesuai masukan dari Dinas Pendidikan karena dua daerah ini memiliki sekolah terbanyak yang menyediakan kantin.

"Melalui penilaian terhadap kantin sehat, diharapkan sekolah yang meraih nilai terbaik menjadi contoh bagi sekolah lain untuk bisa menyediakan fasilitas serupa," katanya.

Trikoranti menyebut, pihaknya juga melakukan bimbingan teknis kepada pihak sekolah di berbagai daerah di Kalteng, agar mengetahui bagaimana penyajian makanan dan minuman yang sehat.

Selain itu melalui mobil laboratorium keliling, pihaknya melakukan pengecekan secara langsung terhadap makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima yang berada di luar kantin. Pengawasan oleh BPOM juga dibantu mahasiswa yang telah dilatih sebagai fasilitator keamanan pangan.

"Jika ditemukan pedagang yang menjual makanan mengandung bahan berbahaya, maka akan diberitahukan kepada pihak sekolah serta dilakukan pembinaan,"kata Trikoranti.

Kepala MTsN 1 Palangka Raya Rita Sukaesih mengatakan, sekolahnya baru saja dikunjungi Kepala BPOM Republik Indonesia karena berhasil meraih nilai tertinggi sebagai kantin sehat.

"Ini merupakan sebuah kebanggaan dan capaian luar biasa, terlebih kantin kami mendapat bintang satu ketahanan pangan atas prestasi tersebut," tuturnya.

Pengelolaan kantin di sekolahnya dilakukan melalui pengawasan secara intensif, yaitu mendatangkan petugas BPOM untuk pengecekan rutin. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan makanan dan minuman yang dikonsumsi siswanya.

"Standar khusus diberlakukan kepada setiap pedagang di kantin, yakni dilarangnya penggunaan peralatan berbahan plastik, penggunaan bahan berbahaya terhadap makanan seperti pengawet, penyedap berlebih hingga pewarna buatan," ujarnya.

Baca juga: 84,30 persen kantin sekolah belum sehat

 

Pewarta: Kasriadi dan Muhammad Arif Hidayat
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019