Samarinda (ANTARA News) - Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) Kaltim mengamuk dan menghacurkan tenda dan barang milik warga yang menempati lahan di Jalan AM. Rifadin, Samarinda Seberang, Sabtu dinihari (29/9) sekitar pukul 02.00 WITA. Beberapa warga terluka akibat lemparan batu, termasuk Kapolsekta Samarinda Seberang Ajun Komisaris Arif Gunawan sempat terkena pukulan sarung golok saat berupaya mengamankan warga yang diamuk massa FPI Kaltim. Dilaporkan, konvoi massa FPI Kaltim yang dijaga ketat ratusan polisi, mulai berlangsung sekitar pukul 22.30. Sebelum melakukan konvoi, massa FPI berkumpul di Masjid Darun Nikmah, Karang Asam, Samarinda. Ratusan motor dan puluhan mobil FPI kemudian bergerak menelusuri sepanjang Tepian Mahakam. Awalnya, konvoi berlangsung damai dan massa FPI hanya berkeliling kota Samarinda sambil mengingatkan warga agar menjaga kesucian bulan Ramadan. Namun, setelah sempat berputar-putar di sepanjang jalan di Samarinda, massa FPI mulai melakukan sweeping saat melintas kembali di Tepian Mahakam. Mereka lalu membubarkan warga yang kepergok sedang berduaan. Ketegangan sempat terjadi saat polisi berupaya menghalangi massa FPI Kaltim yang hendak menggeledah sebuah mobil yang diparkir di Tepian Mahakam. Ketegangan baru reda ketika Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Kaltim Habib Muhammad Alwi Assegaf menenangkan massanya. Massa FPI kembali melanjutkan konvoi ke markas mereka di Masjid Darun Nikmah. Polisi sempat terkecoh, sebab ratusan massa FPI ternyata kembali berkonvoi menuju kawasan Loajanan, Samarinda Seberang. Sementara, empat truk Dalmas Poltabes Samarinda yang sejak awal mengawal ketat massa FPI, ditarik ke Poltabes Samarinda. Konvoi damai yang hanya dikawal puluhan polisi berpakaian preman itu berubah menjadi aksi sweeping. Beberapa kali, massa FPI terlibat kejar-kejaran dengan sekelompok pemuda yang kedapatan minum-minuman keras di pinggir jalan. Bahkan, massa FPI sempat memukuli seorang pemuda yang tengah mabuk di kawasan Harapan Baru, Samarinda Seberang. Di sepanjang jalan, massa FPI yang melakukan konvoi hingga ke wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, membubarkan setiap pemuda yang sedang berkumpul sambil minum-minuman keras. Mereka kembali ke Samarinda dengan menelusuri Jalan M. Rifadin, Samarinda Seberang. Saat melihat sekelompok warga yang berada di sebuah tenda, ratusan massa FPI Kaltim langsung menyerbu puluhan warga yang berada di dalamnya. Mereka kemudian membongkar dan membakar tenda milik warga tadi, sehingga diprotes. Massa FPI lalu mengamuk dan mengejar sambil melempari dengan batu puluhan warga tersebut, sehingga mereka langsung kocar-kacir menyelamatkan diri. Puluhan polisi yang berada di tempat itu tak mampu berbuat banyak dan hanya bisa menyaksikan ratusan massa FPI yang mengobrak-abrik tempat itu. Kapolsekta Samarinda Seberang sempat terkena pukulan sarung parang ketika berupaya mengamankan salah seorang warga dari amukan massa FPI. Ratusan massa FPI akhirnya melanjutkan konvoi setelah mengempesi beberapa mobil dan motor warga tersebut. Setelah berkumpul di Masjid Darun Nikmah, ratusan massa FPI Kaltim akhirnya membubarkan diri Sabtu dinihari. "Konvoi ini kita lakukan untuk memberikan peringatan kepada warga Samarinda agar tetap menjaga kesucian bulan Ramadan. Kami menemukan ada beberapa warga yang melakukan perbuatan tidak pantas seperti minum-minuman keras dan berpacaran sehingga kami bubarkan," ujar ketua DPD FPI Kaltim ditemui usai konvoi. Ia mengakui, massa FPI turun ke jalan untuk melakukan konvoi damai dan tidak berniat melakukan sweeping. Namun kata Habib Muhammad Alwi Assegaf, FPI Kaltim melihat ada beberapa warga yang melakukan perbuatan tercela sehingga FPI membubarkannya. "Tidak ada niat melakukan sweeping, dan kami hanya menggelar konvoi damai," ujarnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007