Tanah milik TNI ini di antaranya akan dimanfaatkan untuk proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong, Tol Cimanggis-Cibitung, dan Tol Medan-Binjai
Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyerahkan sejumlah lahannya untuk mendukung proyek pembangunan infrastruktur, yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Tanah kita terpakai untuk Proyek Strategis Nasional," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Tatang Sulaiman saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat.

Tatang mengatakan tanah milik TNI ini di antaranya akan dimanfaatkan untuk proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong, Cimanggis-Cibitung dan Medan-Binjai.

Penyerahan aset tanah ini, tambah dia, diharapkan dapat mempercepat konstruksi pembangunan tiga ruas jalan tol agar segera terlaksana.

"Kita setuju untuk proyek," ujarnya.

Penggunaan tanah TNI untuk PSN itu antara lain milik Mabes TNI untuk Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seluas 48,5 hektare yang berada di lahan Perumahan TNI, Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatikarya. Kota Bekasi.

Selain itu, tanah milik TNI AD untuk Jalan Tol Kunciran-Serpong seluas 2.368 meter persegi di Desa Pondik Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Kemudian, tanah milik TNI AL untuk Jalan Tol Medan-Binjai seluas 38.983 meter persegi di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Sumut, dan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seluas 83.111 meter persegi di Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Menurut rencana, penyerahan lahan milik TNI ini tidak hanya untuk pembangunan tiga ruas jalan tol dalam PSN karena juga terdapat proyek lainnya seperti LRT maupun kereta cepat.

Beberapa di antaranya, tanah milik TNI AD untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung berupa tanah seluas 27.933 meter persegi milik Brigif 15 Kujang Kodam III SLW yang berada di Jalan Kebon Rumput Cimahi.

Kemudian, tanah milik TNI AL untuk Jalan Tol Sunter-Pulo Gebang seluas 133 meter persegi berupa parkir gedung Marina di Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tanah milik TNI AU untuk Jalan Tol Solo-Ngawi seluas 40.102 meter persegi yang sebagian besar merupakan rumah 50 unit tipe 36 di Desa Ngeresep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seluas 10.290 meter persegi di atas dua rumah dinas di Kelurahan Cipinang, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Selain itu, untuk Jalur LRT Cawang-Cikunir seluas 3.619 meter persegi di jalur Jalan Tol Jakarta-Cikampek, proyek jembatan layang simpang bandara Tanjung Api-Api seluas 2.242 meter persegi serta stasiun dan Jalur LRT Bandara Jakabaring seluas 8.967 meter persegi yang berada di Lapangan Udara Sri Mulyo Herlambang.

Terakhir, untuk pembangunan LRT Cawang-Kuningan-Dukuh Atas seluas 2.558 meter persegi yang berada di atas Denma Mabes AU Cikoko dan 4.287 meter persegi yang berada di atas Mabes AU Pancoran serta kereta cepat Jakarta-Bandung seluas 18,6 hektare yang berada di lahan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.

Pemerintah akan mengganti kerugian lahan milik TNI, yang pengajuannya dapat dilakukan melalui Kementerian Keuangan sebagai pengelola barang milik negara, dengan aset yang akan ditentukan di kemudian hari sesuai kebutuhan.

Baca juga: Presiden : Pembangunan jalan tol perlu putusan politik
Baca juga: Jasa Marga kebut pembebasan lahan Tol Jakarta-Cikampek Selatan
Baca juga: Pembebasan lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung capai 85 persen

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019