Banyumas, Jawa Tengah (ANTARA News) - Menjelang Tahun Baru Imlek 2570, yang jatuh pada tanggal 5 Februari 2019, warga Tionghoa membersihkan Klenteng Boen Tek Bio di Kabupaten Banyumas dengan bantuan warga sekitar.

Mereka terlihat membersihkan peralatan ibadah dan memandikan kimsin (rupang), patung dewa-dewi yang tersimpan di Klenteng Boen Tek Bio.

Juru bicara Klenteng Boen Tek Bio Sobitananda mengatakan pemandian rupang merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang dilaksanakan setiap 10 hari menjelang Tahun Baru Imlek.

"Pemandian kimsin atau rupang ini adalah bentuk penghormatan kami kepada para leluhur kita atau para dewa sebagai perantara antara manusia dan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, kami merasa perlu melakukan ini sebagai bentuk bakti atau penghormatan," katanya.

Ia menjelaskan pemandian kimsin dilaksanakan karena bahwa warga Tionghoa meyakini saat ini Dewa Dapur dan para suci naik ke langit untuk melaporkan kejadian atau peristiwa selama satu tahun terakhir kepada Tuhan.

Klenteng Boen Tek Bio, menurut dia, memiliki sekitar 40 kimsin dan 18 altar, salah satunya altar Mbah Kuntjung.

"Mbah Kuntjung merupakan leluhur masyarakat Kejawen yang sudah ratusan tahun membantu para kongco dalam memberikan sawaban (berkah) bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, penghormatan diberikan kepada Mbah Kuntjung dengan membuatkan meja altar leluhur Kejawen dan menempatkannya di salah satu sudut kelenteng.

Menurut dia, penghormatan terhadap Mbah Kuntjung diwujudkan dalam penempatan lambang pamor berupa tiga keris dan beberapa beberapa pusaka di altar.

Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas juga memiliki pendopo yang berada di antara altar Tian Guan dan bangunan inti, yakni ruangan yang digunakan oleh kongco Hok Tek Tjeng Sin. Pendopo tersebut merupakan wujud akulturasi budaya di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas.

Baca juga:
Jelang Imlek, kelenteng berbagi "angpau" kepada lansia di Semarang
Kawasan Pecinan Pekanbaru dihiasi ribuan lampion jelang imlek

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019