Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim tren penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Indonesia sepanjang periode 2015-2018 terus meningkat dan diharapkan akan terus mengalami kenaikan.

Direktur Wilayah I Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Agus Joko Saptono dalam diskusi INDEF di Jakarta, Kamis, mengatakan kontribusi PMA dan PMDN itu turut menopang komponen investasi dalam Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) yang membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) bersama konsumsi rumah tangga.

"Kalau kita lihat, sebetulnya kontribusi PMA dan PMDN dalam PMTB dari 2015-2018 itu persentasenya relatif naik," katanya.

Saptono merinci, kontribusi PMA dan PMDN pada 2015 sebesar 14,4 persen, kemudian naik menjadi 15,2 persen pada 2016, lalu naik menjadi 15,9 persen pada 2017 dan naik sebesar 16,5 persen pada 2018.

"Ini menunjukkan tren bagus yang diharapkan juga bisa naik terus," katanya.

BKPM sendiri optimistis akan terjadi pemulihan tren investasi pada 2019 menyusul meredanya eskalasi perang dagang antara AS dengan China.
Baca juga: Tom Lembong sebutkan masih banyak peluang untuk agresifkan insentif investasi

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong beberapa waktu lalu menyebut siklus ekonomi dan politik pada 2019 akan membaik, terlebih setelah perhelatan Pemilu serentak tahun ini. 

Dalam 15 tahun terakhir, sejarah mencatat bahwa investasi di tahun sebelum Pemilu cenderung mengalami perlambatan.

"Tapi setelah Pemilu 'rebound' (kembali meningkat). Pemilu kan 17 April, jadi masih ada tujuh bulan setengah pasca hari nyoblos untuk dunia usaha dan investasi 'recover' (pulih) dari perlambatan Pra-Pemilu," ungkapnya.
Baca juga: Investasi asing masuk "unicorn" Indonesia, BKPM sebut tak ada dampak negatif
Baca juga: BKPM yakin investasi akan "recover" pada 2019

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019