Warga yang terserang DBD makin bertambah karena saat ini masih musim hujan dan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti
Jayapura,  (ANTARA News) - Dinas Kesehatan menyatakan jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Provinsi Papua ada di Kabupaten Merauke, yakni mencapai 41 kasus, sedangkan di daerah lainnya kurang dari itu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum, kepada Antara di Jayapura, Kamis mengatakan, dari 29 kabupaten dan kota di provinsi ini terungkap Kabupaten Merauke adalah yang tertinggi jumlah penderita DBD-nya.

Selain Merauke, penderita DBD tertinggi tercatat di Kabupaten Biak 40 kasus, dua diantaranya meninggal dunia, kata Aaron, seraya menambahkan, menyusul Kota Jayapura 22 kasus, Asmat 11 kasus, Nabire tujuh kasus, Keerom empat kasus dan Kabupaten Sarmi satu kasus.

"Warga yang terserang DBD makin bertambah karena saat ini masih musim hujan dan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti," kata Rumainum.

Dibantah

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr  Inge Silvia membantah penderita DBD di wilayahnya mencapai 41 orang.

Penderita DBD di Kabupaten Merauke tercatat 22 orang, sedang 19 orang lainnya awalnya didiagnosa terkena DBD, namun setelah diperiksa darah lengkap ternyata tidak terkena penyakit tersebut.

Berbagai upaya sudah dilakukan agar penyebaran DBD tidak meluas dengan melakukan penyemprotan atau fongging dan memberikan abate ke ,masyarakat serta meminta untuk melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, kata dr Silvia.

Baca juga: Sejumlah kabupaten/kota di Papua diserang demam berdarah

Baca juga: Kemenkes kirim 100 dus alat tes cepat DBD ke Papua

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019