Phnom Penh (ANTARA News) - Tim nasional U-22 Indonesia akan mengawali kiprah mereka dalam ajang Piala AFF U-22 dengan menghadapi Myanmar dalam laga perdana penyisihan Grup B di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin sore mulai pukul 15.30 WIB.

Penting bagi tim besutan Indra Sjafri itu memulai Piala AFF U-22 dengan hasil positif mengingat besarnya ambisi dan optimisme yang diusung sang pelatih sedari masih di Tanah Air hingga di Kamboja.

Sayangnya, persiapan Garuda Muda menuju Piala AFF U-22 tak mulus-mulus amat, mengingat terhambatnya tiga izin pemain yang berada di luar negeri serta hasil tiga laga uji coba yang tak begitu meyakinkan.

Pemain andalan Indra sejak masih menangani Timnas U-19, Egy Maulana Vikri, tak diizinkan bergabung dengan negaranya oleh klub tempat ia bernaung, Lechia Gdansk di Polandia.

Selain Egy, Ezra Walian (RKC Waalwijk, Belanda) dan Saddil Ramdhani (Pahang FA, Malaysia) juga tak diizinkan untuk meninggalkan klubnya demi Piala AFF U-22.

Sementara Indra dalam beberapa kesempatan menganggap wajar keputusan-keputusan tersebut mengingat Piala AFF U-22 bukan agenda resmi FIFA, namun belakangan sempat mengeluhkan tindakan Pahang terkait Saddil.

Pasalnya, Pahang diketahui memutuskan untuk melarang Saddil meninggalkan klub, namun di waktu bersamaan mereka memberi izin tiga pemain Malaysia untuk tampil di Piala AFF U-22.

Kendati demikian, pesepak bola gemblengan SKO Ragunan Witan Sulaiman yang pada beberapa turnamen U-19 mencuat namanya bersama Egy tetap berada di skuat Timnas U-22.

Witan kemungkinan bakal berduet dengan pemain Persebaya Surabaya, Osvaldo Haay, yang baru-baru ini kembali dari menjalani proses trial dengan klub Spanyol, CD Numancia, meski kemudian memutuskan untuk kembali ke Tanah Air dan sejauh ini menolak tawaran kontrak yang diajukan.

Osvaldo juga merupakan Pemain Muda Terbaik Liga 1 2018, namun Piala AFF U-22 bakal menjadi panggung debutnya berseragam Merah Putih setelah dalam Asian Games 2018 lalu ia tak masuk dalam skuat akhir pilihan mantan pelatih Luis Milla.

Baca juga: Berharap pada pisau yang majal

Lini tengah Indonesia juga diperkuat sejumlah talenta yang namanya cukup melejit dalam Liga 1 Indonesia 2018 lalu seperti Muhammad Luthfi Kamal dan Gian Zola Nasrulloh Nugraha. Luthfi dalam beberapa uji coba berperan menjadi pembagi bola di tiap kesempatan Garuda Muda membangun serangan.

Duet kapten Andy Setyo Nugroho dan Rachmat Irianto kemungkinan besar bakal menjadi pilihan utama Indra di palang pintu pertahanan Indonesia.

Secara garis besar, Indra menolak menganggap timnya kehilangan pemain bintang dengan kondisi yang ada.

"Semua yang hadir ini bintang sepak bola Indonesia," kata Indra dalam sebuah kesempatan di sesi pemusatan latihan beberapa waktu lalu.

Kendati bagi Indra kebintangan itu tetap ada, hasil-hasil uji coba tak memperlihatkan optimisme yang terlalu besar.

Tiga laga uji coba menghadapi Bhayangkara FC, Arema FC dan Madura United, semua berakhir imbang, masing-masing dengan skor 2-2, 1-1 dan 1-1.

Lebih jauh lagi, komposisi Timnas U-22 saat ini praktis belum merasakan atmosfer pertandingan internasional dan laga melawan Myanmar menjadi kesempatan perdana. Tentu Indra berharap tidak ada kegugupan menggelayut agar langkah mereka di Piala AFF U-22 berbuah positif.


Adaptasi Myanmar

Myanmar U-22 baru saja mulai merasakan sentuhan baru pelatih asal Bulgaria Velizar Popov, yang menggantikan Kyi Lwin pada pertengahan Januari 2019.

Popov sendiri sempat mengemukakan bahwa ia hanya punya waktu dua pekan untuk mempersiapkan timnya menjelang Piala AFF U-22, durasi yang tak cukup panjang untuk sebuah persiapan.

"Tidak ada alasan dalam sepak bola, ketika berada di atas lapangan para pemain harus menampilkan yang terbaik," kata Popov dalam konferensi pers bersama seluruh tim peserta Piala AFF U-22 di Phnom Penh, Jumat (15/2).

Di antara persiapan itu, Myanmar sedikit lebih beruntung bisa merasakan atmosfer pertandingan internasional dalam rangkaian dua laga uji coba mereka di Timur Tengah.

Walaupun, secara hasil tidak lebih positif dari yang dimiliki Indonesia U-22, yakni dua kekalahan dengan skor 0-1 melawan Oman dan Qatar.

Namun, perlahan tapi pasti Myanmar U-22 mulai mengadaptasi gaya permainan khas Eropa Timur yang dibawa Popov yakni bola-bola langsung diiringi permainan enerjik dan keras sepanjang 90 menit.

Tentu akan menarik mempertemukannya dengan pola permainan khas Indra yang menekankan pada penguasaan bola agresif.

Baca juga: Hasil Grup A, Vietnam dan Thailand menangi laga pertama

Dari dalam skuat Myanmar U-22, terdapat suntikan tenaga yang bakal melambungkan kepercayaan diri mereka yakni kehadiran Win Naing Tun.

Kendati merupakan salah satu pemain termuda di dalam tim, ia memiliki modal cukup serius yakni sebagai top skor Piala AFF U-19 2018 lalu di Indonesia dengan catatan tujuh gol.

Tujuh gol tersebut cukup mengantarkan Myanmar kala itu menjadi runner-up turnamen itu.

Naing Tun jelas bakal menjadi pemain yang bakal dikawal ketat pergerakannya di seperti akhir lapangan area pertahanan Indonesia.

Baca juga: Zola bertekad rebut hasil positif pada laga perdana

Baca juga: Indra Sjafri menantang panggung di atas U-19

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019