Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran pada Sabtu pagi.

Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyebut sejak pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan data seismik, terekam enam kali gempa guguran dengan durasi 19,7-62,7 detik.

Berdasarkan pengamatan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada Sabtu pagi, dilaporkan bahwa visual gunung teraktif di Indonesia itu tampak.

Angin di gunung tersebut bertiup tenang dengan suhu udara mencapai 19,6 derajat Celcius dengan kelembapan udara 87 persen RH dan tekanan udara hingga 917,9 hpa.

Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis BPPTKG untuk periode 8-14 Februari 2019, volume kubah lava gunung itu relatif tetap dengan data pekan sebelumnya, yakni 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.

Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Berhubung sudah terjadi beberapa kali awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG meminta masyarakat yang tinggal di alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.*


Baca juga: Masyarakat lereng Merapi diminta tingkatkan kewaspadaan

Baca juga: BPPTKG nyatakan kondisi kubah lava Merapi stabil



 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019