Jakarta (ANTARA News) - Salah satu pendiri dan pimpinan eksekutif Twitter, Evan Williams, mengundurkan diri dari perusahaan yang telah dibesarkannya sejak 2007, kemudian memutuskan berfokus pada "proyek lain."

Williams akan meninggalkan Twitter pada akhir bulan ini, menurut sebuah laporan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Jumat (22/2), dilansir AFP.

"13 tahun yang luar biasa, dan saya bangga dengan apa yang telah dicapai Twitter selama saya bekerja di perusahaan itu," tulis Williams dalam laporan itu.

"Saya menyerahkannya kepada tim karena saya akan memfokuskan waktu untuk proyek-proyek lain," katanya.

Delapan tahun lalu, Williams mengurangi perannya pada startup yang berbasis di San Francisco itu demi menciptakan platform online Medium.

Williams juga menyerahkan jabatan Chief Executive Twitter kepada Dick Costolo pada 2010. Adapun Co-founder Jack Dorsey kembali menjabat chief Twitter pada 2015, setelah memegang posisi yang sama saat startup itu baru diperkenalkan.

Melalui cuitan di Twitter, Dorsey mengungkapkan bahwa Williams adalah alasan di balik keputusannya bergabung pada startup itu.

"Aku menghargaimu, Ev!" cuit Dorsey pada Jumat. "Kami akan merindukan suaramu dalam diskusi dewan pimpinan."

Twitter menjadi panggung komunikasi global yang terkenal -- terkadang kontroversial -- sejak diluncurkan Maret 2006.

"Terima kasih, @jack dan @biz karena memulai perusahaan gila ini bersamaku. Dan terus menjadikannya lebih baik dan semakin baik," cuit Williams.



Baca juga: Direktur Twitter: perusahaan teknologi belum maksimal atasi pelecehan

Baca juga: Saham Twitter melonjak 15, 47 persen saat Wall street menguat

Baca juga: Daftar selebriti yang kehilangan pengikut di Twitter karena kebijakan baru

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019