Masyarakat diimbau waspada terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin
Jambi, (ANTARA News) - BMKG menyatakan bahwa Provinsi Jambi masuk sebagai salah satu wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada akhir bulan ini atau periode 26-28 Februari 2019.

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi, Kurnia Ningsih, di Jambi, Senin, mengatakan peningkatan curah hujan yang diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia itu disebabkan beberapa faktor.

Sejumlah faktor itu, adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera dan sirkulasi tertutup di Kalimantan Barat serta Selat Makassar yang membentuk belokan dan pertemuan angin yang menyebabkan massa udara akan cenderung terkonsentrasi di wilayah tersebut.

Selain itu, kondisi udara yang relatif lebih lembab juga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan itu berlangsung hingga akhir Februari.

Selanjutnya, aktivitas sirkulasi itu akan menurun dan digantikan dengan area pertemuan/belokan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Jawa yang terbentuk karena sirkulasi siklonik di wilayah Australia bagian utara.

Area pertemuan/belokan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan, termasuk di Jambi.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan akibat perkembangan cuaca itu.

"Masyarakat diimbau waspada terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," kata Kurnia Ningsih.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini hujan petir di Jambi

Baca juga: Seorang Lelaki Tewas Disambar Petir di Jambi

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019