Jakarta (ANTARA News) - Kalangan pengembang optimis industri properti nasional akan semakin tumbuh dengan aktifnya investor asing bermain di pasar domestik menempatkan dananya di IPO (Initial Public Offering), Surat Utang Negara dan obligasi. "Penempatan dana asing di instrumen pemerintah dalam jangka pendek diharapkan berkembang menjadi jangka panjang, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh makin cepat," kata Direktur Utama PT Gapura Prima Tbk, Rudy Margono, kepada pers di Jakarta, Kamis. Menurut dia, industri properti nasional akan makin berkembang, selain harganya yang jauh lebih rendah dibanding di luar negeri, investor asing juga optimis ekonomi nasional akan tumbuh lebih cepat. Apalagi pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi 2008 sebesar 6,8 persen lebih tinggi dari tahun 2007 sekitar 6,3 persen, membuktikan pemerintah sangat serius dalam membangun ekonomi, katanya. Hal ini juga, lanjut dia, didukung pula oleh pertumbuhan ekonomi dunia mulai beralih ke kawasan Asia yang sebelumnya didominasi Eropa dan Amerika. Karena itu, minat investor asing menempatkan dananya di kawasan Asia seperti Thailand, Vietnam dan Indonesia cukup besar, khususnya Indonesia, pemerintah harus terus membenahi diri dalam upaya menarik investor aktif bermain di pasar domestik, katanya. Selain itu, menurut dia, tingkat suku bunga perbankan juga cenderung turun, apalagi Bank Indonesia (BI) menurut rencana akan kembali menurunkan suku bunga acuan setelah tiga bulan lalu bertahan pada level 8,25 persen. Suku bunga kredit perbankan saat ini masih berkisar 12-13 persen cukup tinggi dibanding suku bunga deposito hanya sekitar enam persen. "Karena itu kami optimis BI akan menurunkan bunga BI Rate menjelang akhir tahun menjadi 8 persen dari sebelumnya 8,25 persen atau turun 25 basis poin," tuturnya. Menurut dia, pertumbuhan industri properti pada tahun depan akan bisa mencapai 15-20 persen sejalan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, Gapura Prima terus membangun rumah susun, melihat minat beli masyarakat cukup tinggi yang merupakan persiapan bagi pembeli pada tahun 2008, katanya. Ia mengatakan, perseroan juga berminat akan membangun CBD yang akan bergeser ke kawasan Slipi dan MT Haryono. Selain itu, juga akan membangun hotel bintang tiga yang akan dikelola oleh asing, melihat prospek pasarnya cukup memikat, ujarnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007