Cirebon (ANTARA News) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dodi Sumantyawan mengatakan, sejak H-7 sampai H-3 telah terjadi 105 kecelakaan di wilayah Jawa Tengah dimana 74 kasus diantaranya terjadi di jalur mudik dengan korban tewas 15 orang dan luka berat enam orang. "Secara kuantitas kecelakaan di jalur mudik menurun dibanding tahun lalu, bahkan tidak ada kecelakaan fatal dengan korban tewas lebih dari dua orang," katanya kepada ANTARA News di Pos Terpadu Losari, Kabupaten Cirebon, Kamis, beberapa saat sebelum memaparkan kondisi arus mudik kepada rombongan Menko Polhukam Widodo AS. Ia menjelaskan, dari 74 kecelakaan di jalur mudik terbagi atas 54 kasus di jalur utama dan 20 kasus di jalur alternatif termasuk jalur alternatif tengah yaitu Bojongsari - Jatibarang - Margasari. "Kecelakaan lebih disebabkan karena kelelahan pengemudi dan adanya penyebrang jalan yang tertabrak kendaraan pemudik," katanya. Berkaitan dengan kepadatan arus mudik di Jawa Tengah, Kapolda mengatakan, pada H-2 ini terjadi peningkatan arus mudik sampai 50 persen yang masuk melalui Jalur Pantura dibanding hari sebelumnya dimana pada jam-jam puncak mencapai 600 roda dua per menit dan 60 roda empat per menit "Sampai sekarang belum diberlakukan pola 3 : 1 karena kepadatan belum memuncak. Kita lihat dinamika lapangan, bukan tidak mungkin kalau malam ini meningkat tajam bisa jadi pola 3 : 1 akan dipakai," katanya. Ia mengungkapkan, walaupun terjadi peningkatan arus dibanding tahun sebelumnya, kepadatan jalur utama mudik di Jawa tengah tidak begitu tinggi karena karyawan swasta dan sekolah di Jakarta telah libur lebih awal sehingga sebagian pemudik telah memanfaatkan waktu mudik lebih awal. "Sementara PNS mulai libur mulai hari ini dan besok, sehingga gelombang arus mudik diperkirakan masih tetap besar pada malam ini sampai besok," katanya. Yang mengkawatirkan, menurut Kapolda, justru arus balik lebaran, karena bisa jadi arus balik akan terkonsentrasi pada dua hari terakhir yaitu pada H+6 dan H+7. Berkaitan dengan semakin meningkatnya arus mudik di jalur alternatif, Kapolda mengatakan, semua titik rawan kemacetan dan kriminalitas di jalur itu sudah dijaga sejumlah petugas dan sudah tersebar sejumlah pos keamanan tambahan. Ia juga mengungkapkan, jumlah tindak kriminal sejak H-7 sampai H-3, terjadi penurunan yaitu tercatat hanya curat 9 kasus, curras 1 kasus, curanmor 8 kasus, kebakaran 5 kasus, dan penipuan 1 kasus.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007