Jam 12 (malam). Sanggulan dari jam dua, enggak dipanggil-panggil...
Jakarta (ANTARA) - Rasanya seperti menempuh perjalanan penuh dinamika saat menyaksikan kolaborasi gitaris Dewa Budjana, bassist muda berbakat India Mohini Dey dan pesinden Soimah Pancawati di Java Jazz Festival (JJF) 2019, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/3).

Pertunjukan yang dimulai menjelang tengah malam itu awalnya terasa santai ketika "Joged Kahyangan" dimainkan oleh Budjana yang pembawaannya tenang.

Kehadiran bassist muda asal India, Mohini Dey, semakin menyemarakkan suasana. Mohini yang tampak mungil bila dibandingkan dengan alat musik yang dimainkannya tampil ekspresif.

Tangannya menari-nari lincah membetot senar bass, mengiringi lagu "Mahandini" dan "Queen Kanya" dari album terbaru Budjana yang rilis akhir 2018 silam.

Penonton sibuk bertepuk tangan saat melihat kemampuan musisi yang pertama kali mengenal gitar pada usia tiga tahun dari ayahnya yang juga seorang bassist itu.

Penonton semakin riuh ketika Soimah Pancawati, sinden yang aktif sebagai pembawa acara penuh humor, bergabung di panggung.

Pertunjukan jadi lebih hidup karena penonton menantikan bumbu-bumbu komedi yang bakal dihadirkan Soimah di panggung.

Tawa sudah terdengar di sana-sini saat Soimah, yang mengenakan kebaya hitam dipadu rok batik mengembang, berjalan ke arah pelantang tanpa menghiraukan Budjana yang sudah siap mengajaknya untuk tos.

"Jam 12 (malam). Sanggulan dari jam dua, enggak dipanggil-panggil," seloroh Soimah, membuat ratusan penonton terbahak.

Dengan ekspresi takjub seakan tak percaya dirinya jadi bintang tamu di perhelatan musik jazz yang sudah berlangsung 15 kali, Soimah melanjutkan, "Hebat, Soimah nge-jazz!"

Ekspresi penuh canda Soimah langsung berganti jadi serius ketika lagu "Hyang Giri" mulai mengalun, di mana sang sinden didapuk sebagai pengisi vokal.

Suaranya yang merdu terdengar harmonis dengan instrumental dalam lagu yang menceritakan kekuasaan penguasa gunung dan pencipta dunia itu.

"Sudah keren belum aku? Nge-jazz kan aku?" ujar pesinden 38 tahun itu setelah "Hyang Giri" selesai dinyanyikan.

Penampilan Dewa Budjana adalah salah satu pertunjukan paling larut di hari pertama Java Jazz 2019.

Perhelatan musik yang menampilkan 100 musisi dari dalam dan luar negeri itu masih akan berlangsung hingga 3 Maret 2019.

Para penampil yang memeriahkan Java Jazz 2019 meliputi Afgan, Andien, Isyana Sarasvati, Kunto Aji, Hanin Dhiya, Radhini, Rendy Pandugo, Endah n Rhesa Extend, Idang Rasjidi & The Syndicate, Parkdrive serta Barry Likumahuwa Tribute to Roy Hargrove.

Dari luar Indonesia, ada GoGo Penguin, Bob James Trio, Donny McCaslin, James Vickery, Louis Cole, R+R = NOW juga tiga musisi dalam special show, yakni band legendaris TOTO, pendatang baru Raveena dan peraih lima nominasi Grammy Awards tahun ini, H.E.R.

Baca juga: Terpikat H.E.R di Java Jazz 2019

Baca juga: Addie MS - Lea Simanjuntak bawa nuansa Broadway ke Java Jazz

Baca juga: Kolaborasi yang dinantikan di Java Jazz 2019

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019