Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mengaku mempunyai misi tertentu sehingga memilih melaksanakan sholat Idul Fitri bersama Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun, ketika ditemui di kediaman Gus Dur, di belakang Masjid Al Munawwarah tempat sholat Idul Fitri dilaksanakan, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, tokoh yang memiliki sapaan akrab Mas Tris itu menampik jika misinya itu terkait politik kekuasaan yakni terkait Pemilu 2009.. "Niatnya tak seperti itu. Saya sholat Idul Fitri di sini biar diketahui publik bahwa di tingkat pimpinan partai tak ada masalah yang diharapkan juga demikian di masyarakat bawah," kata Soetrisno. Pengusaha asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu, juga mengakui salah satu faktor yang mendorongnya sholat Idul Fitri bersama Gus Dur adalah adanya perbedaan menyangkut penetapan Idul Fitri tahun ini. Pengikut organisasi kemasyarakatan Islam Muhammadiyah yang selama ini diidentikkan sebagai konstituen PAN melaksanakan sholat Idul Fitri pada Jumat (12/10), sementara warga Nahdlatul Ulama (NU) yang diidentikkan sebagai konstituen PKB berlebaran Sabtu (13/10). Apalagi, katanya, pemerintah mengimbau agar yang berlebaran tanggal 12 Oktober tetap melaksanakan sholat pada 13 Oktober yang dikhawatirkan memunculkan hal yang tak diinginkan. Sementara itu Gus Dur, yang batal menjadi pembaca khotbah, menyatakan, persoalan perbedaan penetapan Idul Fitri tak usah dipersoalkan. Di alam demokratis, karena perbedaan itu sah-sah saja. Bahkan, tambah mantan Ketua Umum PBNU itu, tak semua warga NU berlebaran tanggal 13 Oktober. Salah satunya adalah keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. "Kiai Nawawi (pimpinan pesantren Sidogiri, red) yang NU banget bilang ke saya lebaran tanggal 12 Oktober. Tak masalah. Nah Mas Tris ini korban politis. Yang ribut kan mereka. NU biasa (ada perbedaan) dari dulu," katanya. Pada bagian lain, ketika ditanya apakah ada niat untuk melakukan penjajakan untuk berkoalisi dengan PKB terkait Pemilu 2009, terutama Pilpres, Soetrisno mengatakan, urusan 2009 nanti saja. "Toh sekarang di DPR antara PAN dan PKB, juga sejumlah partai tengah lainnya, sudah bersama-sama dan sering satu pendapat dalam pembuatan RUU Politik," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007