Pariaman (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama TNI mencanangkan program Manunggal Keluarga Berencana dan Kesehatan tingkat nasional tahun 2019 sebagai implementasi dari kerja sama kedua instansi tersebut dalam penguatan kependudukan.

Kegiatan Bakti Sosial TNI bidang kesehatan dalam program Manunggal KB dan Kesehatan yang diselenggarakan di Pantai Kata Kota Pariaman, Senin, dicanangkan oleh Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayjen TNI George Elnadus Supit yang mewakili Panglima TNI.

“Saya sangat berharap melalui kegiatan kerja sama seperti ini akan menghasilkan formula yang dapat mendorong terwujudnya ketahanan keluarga sebagai kekuatan mendasar dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional,” kata GE Supit membacakan sambutan Panglima TNI.

Dia menerangkan keberhasilan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) akan menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh dan meningkatkan derajat ketahanan nasional serta mampu memberikan jaminan terhadap kesinambungan pembangunan nasional yang pada akhirnya akan mampu secara signifikan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal menambahkan TNI merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program keluarga berencana sehingga dapat menekan angka kelahiran di Indonesia.

 “Sejarah mencatat, kerja sama antara BKKBN dengan TNI yaitu berhasil menekan angka kelahiran dari 5,6 per wanita usia subur pada awal tahun 1970-an menjadi 2,6 pada awal tahun 2000-an dan 2017 menjadi 2,4,” kata Nofrijal.
 
Dengan begitu, lanjut Nofrijal, akan berdampak terhadap peningkatan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan dan perekonomian. “Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera melembaga dengan baik dan dapat mencegah kelahiran yang tidak diinginkan sebanyak 80-100 juta jiwa. Kami berharap kerja sama ini dapat terus kuat terjalin dan ditingkatkan,” terang Nofrijal.

TNI telah membantu BKKBN dengan melibatkan Babinsa dan tenaga lini lapangan yaitu Petugas Penyuluh KB atau PLKB yang telah alih kelola sebagai tenaga pusat untuk menjadi  tenaga penggerak dan motivator di lapangan.

“Dengan adanya pemaduan dan integrasi kegiatan yang sinergis dengan TNI dan lintas sektor lain, baik lembaga eksekutif dan legislatif daerah, LSM, sektor swasta serta tokoh agama dan masyarakat, maka dapat memperkuat kembali program KKBPK di lapangan,” katanya.

Pencanangan bakti sosial diharapkan dapat berkontribusi nyata dan meningkatkan kesertaan masyarakat dalam program KKBPK yang dapat menjangkau sasaran sampai daerah terpencil dan tertinggal, khususnya di Kampung KB, untuk menjaga kualitas pelayanan dan kelangsungan ber-KB.

“Ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, BKKBN mendapat amanat untuk membentuk Kampung KB, sebagai poros pembangunan di tingkat desa dengan memprioritaskan sinergitas pembangunan fisik dan non fisik dan program prioritas pemerintah lainnya dengan memadukan program dan kegiatan antar kementerian dan lembaga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut agar dapat merasakan manfaat dari pembangunan,” kata Nofrijal.

Dalam acara tersebut juga terdapat layanan dan konsultasi kesehatan gratis untuk mensosialisasikan program kesehatan dan kependudukan.  

Baca juga: BKKBN: Aplikasi Monika untuk menyelamatkan investasi kesehatan

Baca juga: BKKBN berupaya tekan angka putus pemakaian kontrasepsi


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019