Sukoharjo (ANTARA) - Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan ajakan Presiden Joko Widodo kepada masyarakat untuk mengenakan sarung di hari tertentu merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga kebudayaan.

"Salah satu bentuk komitmen beliau bagaimana kebudayaan kita yang baik harus dijaga dan dipelihara," katanya di sela kunjungannya di Kampus IAIN Surakarta di Kabupaten Sukoharjo, Senin.

Ia mengatakan sarung merupakan wujud dari bagaimana masyarakat menghormati dan menjaga nilai seni yang ada di tengah masyarakat tersebut.

"Apalagi sarung kita motifnya sangat banyak, seperti batik, tenun. Motif dan coraknya beragam. Mari kita gunakan sebanyak mungkin dan sesering mungkin," katanya.

Bahkan, dikatakannya, kalau perlu penggunaan sarung tidak sehari dalam satu bulan tetapi satu hari dalam 1-2 minggu.

Selain melestarikan budaya lokal, diharapkannya, arahan tersebut juga dapat menggeliatkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya yang selama ini memproduksi sarung.

"Dengan demikian UMKM tidak mati, mereka bisa hidup dan terus berkembang," katanya.

Sementara itu, pada kunjungannya tersebut Lukman sekaligus meresmikan Gedung Pendidikan Terpadu dan Gedung Pusat Pengembangan Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

"Ini wujud keseriusan pemerintah dalam mengembangkan sarana dan prasarana  PTN Islam di seluruh Indonesia yang saat ini jumlahnya 58," katanya. 

Baca juga: Festival diharapkan dorong popularitas sarung sebagai gaya hidup milenial
Baca juga: Presiden ajak masyarakat memakai sarung setiap hari tertentu

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019