Washington (ANTARA News) - Seorang wartawan yang bekerja untuk harian "Washington Post" tewas tertembak, Minggu, saat melakukan peliputan di Irak, ungkap koran tersebut dalam laman mereka. Harian itu menulis, Salih Saif Aldin (32), yang sedang meliput bentrokan antara milisi dan gerakan perlawanan di masyarakat Sadiyah di Baghdad, menjadi wartawan pertama dari koran tersebut yang tewas dalam perang Irak. Media tersebut menulis bahwa Aldin tewas setelah tertembak di kening, Minggu, dan kemungkinan dari jarak dekat, ketika sedang memotret di suatu jalan di lingkungan yang sangat berbahaya itu. Sudarsan Raghavan, kepala biro Baghdad harian itu, memuji "keberanian" Salih dalam meliput di Irak. "Dia punya keberanian yang tidak terbayangkan, dan bertekad untuk mengungkap kebenaran," Raghavan mengatakan. "Dia penolong bagi peliputan (Washington Post) di Irak. Dia akan sangat dirindukan oleh teman dan koleganya." Harian Washington Post menyatakan Salih mulai bekerja untuk mereka pada awal 2004 sebagai stringer (tenaga bantuan) di kota asalnya, Tikrit, kemudian pindah ke Baghdad, tempat dia berkali-kali dengan berani melakukan peliputan di lingkungan-lingkungan berbahaya di kota tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007