Pesta itu seharusnya menggembirakan
Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Lukmanul Hakim menegaskan, pesta demokrasi itu seharusnya menggembirakan, tapi yang berkembang saat ini banyak informasi hoaks yang mengarah ke fitnah.

"Pemilu adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin selama lima tahun ke depan. Pesta itu seharusnya menggembirakan," kata Lukmanul Hakim di Meulaboh, Aceh, Kamis.

Lukmanul Hakim berkunjung ke Meulaboh, Aceh, mendampingi Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, yang melakukan kegiatan Safari Politik ke Aceh, pada Rabu hingga Sabtu, 6-9 Maret 2019.

Menurut Lukman, begitu ia biasa dipanggil, banyak informasi hoaks yang mengarah pada fitnah beredar di masyarakat soal capres-cawapres 01, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.

Lukman yang merupakan utusan khusus KH Ma'ruf Amin mencontohkan, ada informasi hoaks yang menyebut Kiai Ma'ruf sudah tua, tapi masih mau jadi cawapres.

Lukman menegaskan, Kiai Ma'ruf memang tidak muda lagi, usianya saat ini sudah 75 tahun. "Namun, Kiai Ma'ruf sebagai ulama yang diminta menjadi cawapres, bersedia karena membangun keummatan dan menjaga kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat pada bangsa Indonesia," katanya.

Lukman pun mencontohkan, hikayat orang tua yang menanam pohon dan mendapat pertanyaan dari pemuda. "Orang tua mengatakan, pohon itu ditanam bukan untuk dirinya, tapi manfaatnya untuk generasi berikutnya," katanya.

Lukman juga menjelaskan, bahwa negara Indonesia dibangun berdasarkan kesepakatan atau "atau daarul mizab". Hasil kesepakatan itu adalah Pancasila yang menjadi landasan fiolosofi negara Indonesia.

"Dengan kesepakatan Pancasila tersebut, maka toleransi pada bangsa Indonesia sudah selesai. Jadi kalau saat ini ada pihak-pihak yang berupaya mengotak-atik toleransi atau berupaya membangun ideologi lain, itu menyalahi kesepakatan," katanya.

Lukman menjelaskan, Kiai Ma'ruf  adalah Ketua Umum MUI dan Rais Am PBNU. "Kiai Ma'ruf menjadi cawapres bukan dengan mencalonkan diri, tapi diminta oleh Presiden Jokowi yang maju lagi sebagai capres untuk mendampinginya," kata Lukman.

Lukman menegaskan, NU adalah Ormas Islam terbesar di dunia. Kiai Ma'ruf adalah Rais Am di PBNU. "Itu artinya, Kiai Ma'ruf pemimpin tertinggi Ormas Islam terbesar di dunia. Tentunya, massanya sangat banyak," katanya.

Pada saat rombongan Safari Politik X ke Aceh, bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Bantul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) di Lamno Aceh Besar, serta ke Pondok Pesantren Darun Nizham di Teunom Aceh Jaya, Lukmanul Hakim menjelaskan hal itu kepada pimpinan pondok pesantren dan ulama setempat. 

"Saya sengaja diutus datang ke Aceh untuk menyampaikan hal-hal yang benar dan meluruskan informasi hoaks. Kalau ada isu-isu negatif soal Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf  agar diluruskan," katanya.
 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019