Mataram (ANTARA) - Sebanyak 4.200 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), menerima bantuan tunai multiguna dari Unicef untuk ibu hamil dan menyusui keluarga terdampak gempa yang memiliki anak usia di bawah tujuh tahun.

Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, di Lombok Utara, Sabtu, mengatakan, program bantuan tunai multiguna tersebut diinisiasi oleh Unicef atas kerja sama Kementerian Sosial, PT Pos Indonesia, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, bermitra dengan CRS Indonesia.

"Program tersebut sudah kita resmikan secara bersama-sama dengan perwakilan Unicef, dan jajaran Pemprov NTB serta PT Pos Indonesia, di Desa Dangiang," katanya.

Sebanyak 4.200 KK yang menerima bantuan terdiri atas keluarga yang mempunyai anak di bawah tujuh tahun, ibu hamil dan menyusui.

Mereka tersebar di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan. Selain itu, Desa Senaru, Sukadana, dan Mumbul Sari di Kecamatan Bayan. Ada juga di Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, dan Desa Rempek di Kecamatan Gangga.

Setiap KK menerima bantuan dana sebesar Rp4.050.000 yang diberikan secara bertahap dalam empat kali pencairan.

Najmul sangat mengapresiasi upaya berbagai pihak, khususnya Unicef untuk pemulihan dan percepatan penanganan bencana di Kabupaten Lombok Utara.

Ia menyatakan, kondisi di Kabupaten Lombok Utara secara fisik cukup berat. Dari 71 ribu unit rumah rusak, sebanyak 44 ribu diantaranya rusak berat sehingga mempengaruhi kesehatan ibu dan anak-anak.

"Saya menilai tepat program bantuan tunai multiguna ini dilakukan di Lombok Utara. Memang harus diikhtiarkan, bukan hanya pembangunan fisik saja, tetapi percepatan pembangunan ekonomi dan kesehatan juga diperlukan," ujar Najmul.

Sedangkan, Direktur Unicef untuk Indonesia, Robert Gass, menyampaikan ikut berduka atas musibah gempa bumi pada Agustus 2018 yang menimpa warga Kabupaten Lombok Utara.

Oleh sebab itu, pihaknya menyalurkan bantuan melalui program bantuan tunai multiguna. Bantuan tersebut sifatnya jangka pendek untuk memulihkan kondisi kehidupan masyarakat setelah bencana.

"Bencana menjadi perhatian Unicef, bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Apa yang dilakukan hari ini adalah model baru, yaitu bantuan tunai, karena masyarakat lebih paham kebutuhannya," kata Robert.

Kepala CRS Indonesia Yeni Suryani, menyatakan bahwa sebenarnya Unicef sudah berpartisipasi sejak terjadinya gempa bumi pada Agustus 2018.

"Beberapa hari setelah gempa, Unicef memberikan material seperti terpal, tikar dan lain-lain. Pada program ini bekerja sama dengan kantor pos untuk memberikan bantuan tunai yang bermanfaat bagi masyarakat dengan syarat mengutamakan kesehatan ibu dan anak," katanya.

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef) adalah sebuah organisasi PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang.

Pewarta: Awaludin
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019